- Mari, mulai sekarang berpikir baik-baik sebelum bicara pada anak. Misalnya, kita bilang pada anak bahwa sekarang saatnya untuk berangkat, tetapi kemudian kita masih tetap berkutat di depan cermin.
- Ketidakkonsisten demikian membuat anak berpikir dan menyeleksi, apa yang harus ia dengar sebetulnya. Jadi, lebih baik Anda mengambil waktu beberapa menit sebelum melakukan perintah.
Sehatalami.co ~ Dalam kasus “anak cuek”, tentu saja perubahan tidak bisa diharapkan hanya pada anak. Pihak orangtua sebagai pemegang kendali pola pengasuhan seharusnya juga memperbaiki diri. Bagaimana pun perilaku anak hanyalah cermin pengasuhan orangtuanya. Maka mulailah dari diri orang tuanya.
Berikut adalah hal-hal yang perlu ditinjau kembali oleh para orangtua, berupa cara praktis yang sudah dicoba beberapa ibu, untuk menghindari agar anak tidak berperilaku semakin cuek.
1. Orang tua berusaha untuk konsisten dengan ucapannya
Mari, mulai sekarang berpikir baik-baik sebelum bicara pada anak. Misalnya, kita bilang pada anak bahwa sekarang saatnya untuk berangkat, tetapi kemudian kita masih tetap berkutat di depan cermin. Kita minta anak untuk membersihkan kamarnya, tapi Anda sendiri membiarkan kamar Anda berantakan.
Ketidakkonsisten demikian membuat anak berpikir dan menyeleksi, apa yang harus ia dengar sebetulnya. Jadi, lebih baik Anda mengambil waktu beberapa menit sebelum melakukan perintah.
2. Lebih spesifik, lebih baik
Ucapkan secara tepat apa yang Anda inginkan. Jjangan membuat pernyataan atau perintah yang tak komplet atau abstrak seperti, “Segera setelah kamu siap, kita berangkat.” Ucapkan hal-hal yang lebih spesifik dan tidak membingungkan: “Gantung bajumu di lemari pakaianmu”, “Letakkan bukumu di rak buku”, “Duduk di sini dan diamlah” dan sebagainya. (bersambung).