6. Hormon
Secara umum, pria lebih banyak yang berketombe dibanding wanita. Ini karena ada pengaruh hormon. Pada pria, hormon khas pria – androgen dan testosteron – yang menyebabkan kulit pria cenderung lebih berminyak, sensitif, dan mudah mengalami iritasi, ternyata sangat berpengaruh pada timbulnya ketombe, terutama pada masa setelah pubertas (dewasa) atau adanya ketidakseimbangan hormon.
7. Faktor stres
Dan ternyata, faktor stres, peradangan kulit / eksem, kekurangan vitamin B6 dan zinc, diet tak seimbang, serta kecenderungan seseorang memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu, juga dapat menjadi pemicu berkembangnya ketombe di kepala kita.
Cara tepat mengatasinya
Setelah mengelani penyebab dan pemicunya, maka cara mengatasinya yang pertama adalah mengurangi faktor pemicunya di atas. Misalnya menjaga pikiran agar tidak stres, atau memilih perawatan rambut yang tepat serta memilih produk kosmetik rambut yang sesuai.
Sebab, bagaimana pun mengatasi masalah ketombe tidaklah sulit jika kita bisa mengendalikan penyebabnya. Untuk itu, secara lebih detail langkah awalnya, Anda dapat melakukan langkah-langkah awal sebagai berikut:
- Perbanyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar, serta obat atau makanan yang mengandung zinc seperti ikan, kedelai, dan biji-bijian.
- Kurangi makanan yang berlemak dan pedas.
- Tambah asupan vitamin B6, C, dan A.
- Hindari pemakaian minyak, gel, tonik, dan spray rambut secara berlebihan.
- Bersihkan rambut secara teratur, dua hari sekali, dengan sampo antiketombe yang mengandung zat-zat aktif seperti asam salisilat, selenium sulfida, siklopiroks, ketokonazol, atau Zinc Pyrithione (ZPT). Jangan digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.
- Kendalikan stres. Kendati bukan sebagai penyebab langsung, stres dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh dan menimbulkan ketombe.
- Kurangi penggunaan alat pengering rambut. Jika terpaksa, pakai derajat kepanasan yang paling rendah dan berhentilah sebelum rambut benar-benar kering.
- Hindari menggaruk kulit kepala secara berlebihan agar tidak menimbulkan infeksi sekunder.
- Setelah ketombe berhasil dikendalikan, untuk perawatan harian gunakan sampo yang lembut seperti sampo bayi.
- Sempatkan berjemur sinar matahari sejenak di pagi hari agar kesehatan rambut dan kulit tetap terjaga.
Catatan: Selama sekitar satu bulan, jika seluruh cara di atas sudah dilakukan dengan teratur dan Anda masih mengalami ketombe, segeralah berkonsultasi ke dokter spesialis kulit, sehingga problem kulit yang Anda alami bisa diketahui dan diatasi. (SA, dari berbaai sumber).