2. Cara mengunyah berpengaruh pada kesehatan gigi
Bagaimana cara Anda mengunyah makanan? Selalu terburu-buru menelannya atau justru menggerus makanan sampai lumat baru menelannya? Cara mengunyah makanan dengan perlahan-lahan, ternyata berpengaruh pula pada kesehatan gigi.
Dari beberapa buku kesehatan, kita sering dianjurkan untuk mengunyah makanan 33 kali. Itu memang ada benarnya. Sebab, secara harafiah, kegiatan itu akan memperkuat otot-otot pengunyahan, dan membersihkan gigi secara otomatis (self cleansing).
Selain itu, makanan pun masuk ke dalam perut sudah lebih halus, sehingga kerja usus tidak terlalu berat, dan penyerapannya tentulah lebih baik. Sebaliknya jika orang terburu-buru mengunyah, makanan yang masuk ke perut masih kasar, kerja usus ekstra keras untuk ‘menggiling’ makanan, sehingga sari makanan yang terserap tidak banyak.
Jika kita mengunyah makanan pada dua sisi, kemungkinan kebersihan gigi antara yang kanan dan yang kiri akan seimbang. Tetapi jika hanya aktif mengunyah di satu sisi saja, maka dapat dipastikan di sisi yang berlawanan, endapan karang yang terbentuk lebih banyak, karena self cleansing-nya sangat kurang.
Mengunyah makanan sampai lembut, akan memperkuat ikatan sendi tulang (ligamen) di sekitar gigi serta melancarkan aliran darah ke gigi dan gusi.
Ada beberapa alasan orang mengunyah hanya di satu sisi saja. Kemungkinan ada gigi yang berlubang, sehingga apabila digunakan untuk mengunyah akan terasa sakit, susunan gigi yang kurang bagus, atau hanya kebiasaan saja.
Sering minum air putih atau makan buah segar seperti pepaya, mangga, apel, serta bengkoang, selain dapat melancarkan air liur juga dapat membersihkan gigi secara otomatis. (bersambung).