Stigma dan diet pria
Bagi pria, bahkan mempertimbangkan mengubah pola makan lebih sehat, menjadi sebuah tantangan besar. Dalam autobiografinya, Gary Barlow, A Better Me, ia menggambarkan betapa sulitnya sebagai pria mengubah pola makan mereka. Ia bahkan sering dicemooah, gegara memilih menu makan salad, “Apa? Salad? Apakah kamu homoseks?” terangnya menirukan aneka cemooh yang sering ia terima.
Kurangnya dukukungan sosial lingkungan bagi para pria tampaknya menjadi salah satu penghalang signifikan untuk menjalani pola hidup sehat. Studi penelitian yang tak terhitung jumlahnya menunjukkan adanya pengaruh sosial dan lingkungan ini.
Ada manfaat transformatif dari dorongan orang-orang di sekitar kita, untuk berperilaku, apakah itu terkait dengan efek merugikan kesehatan atau sebaliknya, berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan, seperti memilih pola makan yang sehat.
Banyak pria enggan menjalani diet ketat untuk menurunkan berat badan, karena stigma yang negatif bahwa diet lebih cocok untuk kaum perempuan.
Itu mengapa, muncul anggaan popular di kalangan pria bahwa satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan olahraga. (bersambung).