Di antara kedua kelompok wanita-wanita obesitas yang menjadi obyek dalam penelitian tersebut di atas juga tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kadar kolesterol total, HDL dan LDL, serta trigliserid. Bertolak dari penelitian-penelitian tersebut, Asosiasi Jantung Amerika kini merekomendasikan agar setiap orang mengkonsumsi satu telur sehari, tidak lagi 3 – 4 butir per minggu seperti sebelumnya.
Telus mengandung lesitin
Secara alamiah telur juga telah dilengkapi dengan lesitin, yaitu antioksidan dan komponen mirip lemak yang membantu mencegah masalah yang dapat ditimbulkan oleh kolesterol dalam telur. Lesitin ini ada dalam kuning telur, bagian yang justru banyak dihindari orang karena mengandung kolesterol.
Peneliti-peneliti gizi di Kansas State University, adalah yang pertama kali membuktikan bahwa jumlah kolesterol dari telur yang diserap oleh tubuh dapat dikurangi oleh lesitin yang ada dalam telur itu sendiri.
Hal lain yang juga perlu kita pahami adalah jenis lemak pada kuning telur yang disebut asam arakadonik. Ada dua hal yang kontradiktif tentang asam lemak ini, yaitu di satu pihak asam arakadonik esensial untuk metabolisme – dan menurut sejumlah ahli cukup banyak orang yang mengalami defisiensi asam lemak tersebut.
Namun di lain pihak, asam lemak ini merupakan molekul induk bagi banyak zat pemicu peradangan – dan sebagian orang sensitif terhadap unsur tersebut. Namun jangan khawatir, Anda makan 10 butir telur sehari pun masalah yang muncul mungkin bukan disebabkan keberadaan asam arakadonik tetapi lebih karena adanya ketidakseimbangan antara asam arakadonik dengan asam lemak omega 3 yang kebanyakan hilang dari pola makan kita sekarang.