Penggunaan. Lesitin kedelai dapat memperkecil risiko kelebihan homocysteine dan kolesterol sehingga banyak digunakan dalam pengobatan penyakit jantung, liver, dan berbagai gangguan akibat kelebihan lemak pada sistim sirkulasi. Lesitin kedelai juga direkomendasikan untuk berbagai gangguan pada sistim saraf otak termasuk kepikunan Alzheimer’s dan Parkinson’s, meskipun pembuktian ilmiahnya masih belum memadai.
Efek Kelebihan/Kekurangan. Efek kelebihan lesitin kedelai belum diketahui namun pada beberapa kasus lesitin dapat menimbulkan gangguan pencernaan ringan seperti kembung, mual, muntah, feces/kotoran lembek dan diare.
Defisiensi lesitin dapat menimbulkan ganggguan pada liver akibat akumulasi lemak di liver dalam waktu beberapa minggu saja. Defisiensi berkepanjangan menyebabkan kerusakan liver yang lebih parah.
Riset. Dari berbagai penelitian yang masih berlanjut sampai saat ini, suplemen lesitin dan kolin diketahui terbukti bermanfaat dalam pengobatan dan pencegahan sejumlah penyakit termasuk sirosis hati, arteriosklerosis dan defisiensi tertentu pada fungsi otak terutama myelin dan acetylcholine.
Lesitin kedelai juga tidak menimbulkan reaksi alergi apa pun pada sebagian besar orang yang alergi terhadap kedelai. Meski pun demikian, bagi pengidap alergi sebaiknya tetap diskusikan dengan spesialis alergi sebelum menggunakan suplemen ini.
Dosis .Dosis umum untuk lesitin kedelai adalah 1-2 kapsul à 1200 mg dua kali sehari. Satu sendok makan lesitin butiran setara dengan 1200 mg lesitin. Dosis terapi yang dianjurkan untuk menanggulangi kelebihan kolesterol/lemak dan gangguan pada sistim saraf otak adalah 12 sampai 35 gram per hari.
Lesitin kedelai juga dibuat dalam bentuk minyak dalam kemasan kapsul. Satu sendok makan lesitin kedelai butiran setara dengan 10 kapsul regular-strength à 1.200 mg, 4 kapsul triple-strength à 1.200 mg, atau 12 kapsul triple-strength à 400 mg.
Manfaat lesitin baru dilihat setelah pemakaian terus menerus selama delapan minggu atau lebih.