Selain kandungan karbohidrat, ganyong juga kaya dengan kandungan kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin B1, sehingga secara tradisional seringkali digunakan sebagai asupan bayi yang sedang mengalami pertumbuhan gigi dan tulang, serta untuk manula.
Sehatalami.co ~ Ganyong mungkin tidak populer. Sebagai bahan pangan, gayong mungkin juga sudah hampir punah. Padahal sebagai bahan pangan, ganyong merupakan sumber karbohidrat yang kaya kandungan nutrisi. Gayong dikenal dengan nama latin Canna edulis L. atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Canna Tubers.
Ganyong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang aslinya berasal dari Amerika Selatan tetapi telah ratusan tahun menyebar di seluruh nusantara terutama Jawa dan Bali. Ganyong adalah salah satu dari ribuan jenis umbi-umbian yang ada di Indonesia. Umbi Ganyong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang juga kaya nutrisi.
Manfaat dan Pemakaian
Selain kandungan karbohidrat, ganyong juga kaya dengan kandungan kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin B1, sehingga secara tradisional seringkali digunakan sebagai asupan bayi yang sedang mengalami pertumbuhan gigi dan tulang, serta untuk manula.
Karena kandungan nutrisinya, ganyong sering diolah sebagai tepung guna memudahkan pemakaian untuk berbagai keperluan. Secara tradisional, Ganyong biasa direbus atau dikukus sebagai pengganti nasi, ataupun diambil pati-nya untuk dijadikan tepung dan selanjutnya diolah sebagai dawet/ cendol, soun/mie, campuran kue/roti dan bubur.
Daun Ganyong juga sangat cantik, seperti daun pisang tetapi lebih pendek dan bergelombang. Daun Ganyong bisa digunakan sebagai alternatif pengganti daun pisang untuk membungkus nasi atau makanan lainnya. Daun ganyong juga bagus untuk tambahan pakan hewan ternak seperti sapi.
Karakteristik Tanaman
Ganyong adalah tanaman berumpun berumbi yang dapat tumbuh baik pada dataran rendah maupun tinggi. Tanaman Ganyong dapat tumbuh tinggi hingga hampir 2 meter. Daun tanaman ini berbentuk elips seperti daun pisang, namun bergelombang dan memiliki warna pinggiran ungu.
Panjang daun antara 20 sampai 60 cm dengan lebar antara 8-20cm. Umbi ganyong berdiameter sekitar 6-8 cm dan panjang 15-30 cm. Bagian badannya dipenuhi dengan sisik berwarna Ungu atau Coklat dengan akar serabut tebal.
Tanaman Ganyong hidup selama beberapa tahun dan dipanen beberapa kali asalkan masih ada indukan yang ditinggalkan saat panen. Antara satu tahun ke tahun berikutnya akan mengalami masa istirahat, dimana tanaman ganyong tidak akan tampak sama sekali, daun mengering dan hanya tersisa umbi ganyong di dalam tanah.
Pada musim hujan umbi tanaman ini akan bertunas dan muncul ke atas tanah. Tanaman ini cocok sebagai tanaman sela atau tumpang sari. Untuk di kebun rumah perkotaan, tanaman ini cocok sebagai tanaman hias karena bentuk daunnya yang sangat cantik bergelombang.
Cara Budidaya dan Pemeliharaan
Tanaman Ganyong dapat diperbanyak melalui umbinya dan akan beranak-pinak sebagaimana pohon pisang. Penanaman umbi langsung di tanah atau di pot tanpa harus melalui proses persemaian khusus. Untuk perkembangan perumbian, sebaiknya Ganyong ditanam langsung ditanah (bukan di pot/wadah tanam). Jarak tanam minimal 50cm guna memperluas ruang gerah tumbuh peranakan ganyong.
Tanaman Ganyong dapat tumbuh dengan baik jika mendapatkan matahari minimal 4 jam dalam sehari dan oleh kareanya dapat tumbuh dibawah sedikit naungan. Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari, tetapi perlu dipastikan agar tidak terlalu basah menggenang agar tidak terjadi pembusukan umbi. Pupuk susulan dapat diberikan setiap bulan agar memberikan hasil yang optimal.
Pemanenan dan Paska Panen
Umumnya jika dibudidaya di dataran rendah dengan tingkat curah hujan rendah, umbi ganyong dapat dipanen setelah berumur 8-10 bulan. Sedangkan di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi, ganyong dapat dipanen setelah umur 15-18 bulan.
Ciri-ciri tanaman ganyong siap panen dapat dilihat dari menguningnya batang dan daun. Ganyong yang dipanen sebaiknya disisikan mata umbinya untuk ditanam ulang, sehingga dapat memelihara keberlanjutan hasil tanaman.
Cara pengolahan paska panen umbi Ganyong menjadi tepung pati ialah dengan mencuci bersih umbi ganyong, dikupas lalu diparut dan dicampur dengan sedikit air. Setelah itu disaring atau diperas supaya ampasnya terpisah dari larutan pati.
Selanjutnya larutan pati diendapkan selama semalam hingga terjadi pemisahan antara pati dan air. Buang air yang terdapat pada atas endapan tepung. Endapan tepung tersebut dapat langsung diolah untuk jadi bubur atau cendol/dawet.
Tetapi jika ingin tahan lama sebaiknya dikeringkan dulu dengan panas matahari (sebaiknya tertutup dalam rumah plastik agar tidak terekspos debu dan kotoran). Untuk menghasilkan 1kg tepung Pati Ganyong memerlukan 5kg umbi ganyong basah. (SA)