Tetapi untuk menciptakan sirkulasi udara perlu lokasi hijau penuh pepohonan ataupun tepi pantai dengan hawa laut yang bersih, rasanya agak sulit dilaksanakan. Areal hijau di kota padat dengan harga tanah yang mahal seperti Jakarta, tidak saja sulit didapat tetapi juga tidak setiap orang mampu membelinya. Jadi, bagaimana caranya merancang bangunan rumah dengan lingkunan asri serta ideal seperti itu?
Keberadaan halaman hijau di depan serta belakang rumah adalah saran dari Hotman Lumban-Gaol, arsitek Indonesia yang kini menetap di Rancho Cucamonga, California. Menurutnya jalan keluar sederhana seperti itu mampu meningkatkan kualitas sebuah rumah.
Cobalah lakukan hal itu, berapa pun ukurannya. Bikin rumah kecil bertingkat, sehingga masih tersisa halaman hijau. Selain itu,interior dengan teknik cross ventilation yaitu ruang terbuka pada dua sisi yang berseberangan akan membuat sirkulasi udara di dalam rumah menjadi baik.
Sayang, karena alasan efisiensi ruang, kini teknik seperti ini sering tidak digunakan lagi. Umumnya orang memanfaatkan halaman tersisa untuk membangun berbagai ruangan lain. Sebuah tren yang sangat disesali oleh Caroline Pidcock, adalah bahwa kemudian manusia mengganti fungsi sirkulasi udara alami dengan menempatkan mesin pendingin udara seperti air conditioner.
Selain tidak ramah energi, pendekatan demikian menurut Caroline juga memiliki sisi buruk seperti dehidrasi dan perputaran udara tidak sehat yang terjebak di situ-situ saja. Hal demikian mengakibatkan penurunan kualitas hidup sekaligus menjauhkan kita dari suasana nyaman bahagia saat berada dalam rumah.
Hotman menambahkan solusi lain untuk memanipulasi kesegaran udara di dalam rumah, yaitu dengan mengadaptasi teknik sirkulasi rumah-rumah kuno peninggalan Belanda di Indonesia, misalnya langit-langit rumah yang tinggi, pemakaian tegel yang memiliki pori-pori besar dll.
2. Pencahayaan
Tata pencahayaan rumah juga memiliki efek tersendiri bagi kebahagiaan penghuninya. Menurut Profesor Ian Hickie, pengelola The Brain and Mind Research Institute di Sidney, “Manusia membutuhkan pencahayaan alami sebanyak mungkin dalam kehidupanya.”
Melalui sebuah riset, ia menemukan bahwa pencahayaan alami dalam suatu ruangan mampu meningkatkan rasa tenang dan bahagia. Penyebabnya adalah siklus alamiah tubuh yang disebut Sleep–Wake Cycle. (bersambung).