Pendekatan holistik terhadap tubuh, pikiran, dan jiwa ( mind – body – soul) membantu Anda menjadi lebih sabar, pengertian, cinta, dan umumnya membantu Anda menjadi lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
Sehatalami.co ~ Istilah holistik memiliki banyak definisi – ada yang menyebutnya dengan utuh menyeluruh, ada yang menghubungkannya dengan nilinai agung spiritualitas, ada pula yang menganggap hidup secara holistik sebagai cara hidup yang bijaksana; di mana Anda menjalani kehidupan dengan kesadaran bahwa apapun yang Anda jalani sepenuhnya merupakan pilihan sadar terhadap dampak atau akibat dari tindakan Anda.
Jelasnya, apa yang kita pikirkan, lakukan, katakan, makan, latih dan percayai, dampak kita pada orang lain dan planet atau lingkungan yang kita tempati ini, semuanya adalah cerminan dari bagaimana kita memilih untuk menjalani hidup kita.
Seringkali orang yang menjalani kehidupan secara holistik diidentikan dengan kehidupan yang sarat dengan nilai-nilai spiritual. Meski pun hal ini bukan sesuatu yang aneh, lantaran orang-orang yang telah tercerahkan secara spiritual, umumnya mereka juga telah menjalani kehidupan secara holistik, dalam arti mereka lebih selaras, ramah terhadap lingkungan, dan menyadari dampak dari tindakan yang dilakukannya terhadap lingkungan.
Orang-orang dengan tingkat spiritualias tinggi, mereka yang telah menjalani kehidupan secara utuh – secara holistik, menyadari bahwa mereka adalah bagian utuh dari keseluruhan alam dan lingkungan; tubuh mereka adalah aset nomor satu mereka, dan bahwa pikiran, tubuh, dan jiwa – mind-body-soul, semuanya terhubung, menjadi bagian dari alam. Apa yang Anda keluarkan, Anda lakukan, akan kembali kepada Anda – meski bisa dalam bentuk yang lain.
Jadi, pendekatan holistik dalam memandang kehidupan, memang sarat dengan nilai-nilai rohani – spiritual. Itu mengapa pendekatan holistik dalam kehidupan mengarah pada pemahaman yang lebih dalam bahwa tindakan dan kebiasaan kita, akan dapat kembali dan dirasakan oleh tubuh kita, oleh orang lain, atau oleh lingkungan kita secara keseluruhan.
Kita dibesarkan di sekolah dan di rumah untuk mempelajari nilai-nilai mendasar tentang benar dan salah, baik dan buruk, dan secara etis bagaimana harus berperilaku dalam kehidupan nyata di dunia.
Namun sedikit dari kita yang diajarkan bagaimana menjalani kehidupan yang berkualitas dan bermakna, selain menghasilkan uang dan cara bertahan hidup. (bersambung).