Peneliti di Universitas North-Carollina (2009) melaporkan bahwa anak-anak yang terkena BPA – bahan kimia yang biasa terdapat pada kaleng makanan, dalam kadar tinggi saat dalam rahim, cenderung lebih agresif dan hiperaktif di usia 2 tahun.
Sehatalami.co ~ Dave Zuckerman, petani organik di Hinesburg, Vermont, terpapar sangat banyak BPA (biphenol A), bahan kimia yang biasa terdapat pada kaleng makanan. Padahal Dave mengaku tak banyak mengonsumsi makanan kaleng. Dia menuding botol – botol plastik yang dipakai ulang sebagai wadah minumannya (sampai 3 kali setiap hari selama bekerja di ladang).
Dua studi yang dipublikasikan di Universitas Exeter, Inggris, melaporkan tingginya paparan BPA tiap hari dan meningkatnya risiko penyakit jantung. Selain itu, penelitian lain menyebutkan, semakin tinggi kandungan BPA dalam darah seorang pria makin sedikit produksi spermanya.
Sementara itu peneliti di Universitas North-Carollina (2009) melaporkan bahwa anak-anak yang terkena BPA dalam kadar tinggi saat dalam rahim, cenderung lebih agresif dan hiperaktif di usia 2 tahun. Canada dan Uni Eropa sudah melarang penggunaan bahan kimia tersebut pada botol bayi di tahun 2008 dan 2010.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah kita dari paparan zat kimia dalam makanan yang kita konsumsi? Pada makanan seafood misalnya, kita bisa memilih ikan perenang cepat (kelompok tuna) yang hidup di kedalaman laut dan bergerak cepat sehingga relatif lebih bebas paparan polutan, termasuk merkuri.
Ikan-ikan berbadan besar, misalnya bawal, pari, baronang, kakap, hidup di air dangkal berdekatan muara-muara sungai. Demikian juga jenis seafood lainnya, kerang, udang, tiram yang memang hidup di bagian pesisir. Mereka itulah yang mudah terpapar polusi seperti merkuri.
Sementara, pada anak-anak, kita bisa menjauhkan mereka dari peralatan atau mainan yang menggunakan baterei, jangan sampai termakan atau dimasukkan mulut. Baterei mengandung bahan campuran merkuri. Kumpulkan baterei bekas dengan hati-hati, lalu buang pada tempat yang tepat atau yang telah disediakan khusus.
Lebih lanjut berikut ini tutuh tips cara menghindari senyawa berbahaya dari lingkungan kita.
1. Berlindung dari pestisida
Mulai racun tikus, racun serangga atau hama lain yang disemprotkan pada tanaman, semua itu mengandung ratusan bahan kimia. Beberapa mengendap dalam sistem saraf hewan, menyebabkan pertumbuhan yang abnormal. Jika terpapar pada manusia, pestisida sintetis bisa memicu gangguan sistem saraf, gangguan pertumbuhan sel, reproduksi, dan memicu kanker.
Yang bisa dilakukan :
- Memilih produk organik, khususnya untuk buah dan sayur yang memiliki residu pestisida tertinggi, misalnya apel, stroberi, dan seledri.
- Menanam secara organic: sayuran serta bumbu dapur sederhana di dalam pot.
- Mencuci sayuran dan buah di bawah air yang mengalir.
- Mempertimbangkan penggunaan saringan air yang memenuhi persyaratan standar kesehatan.
- Menggunakan pestisida organik (bagi petani).
2. Menyingkirkan dioksin/PCBs.
Dioksin turunan atau hasil proses bahan kimia mampu mencetuskan kanker.
Dioksin terjadi sebagai hasil samping pembakaran, dilepaskan oleh proses industri, letusan gunung, pembakaran hutan, bahkan pembakaran sampah yang bisa tersebar luas di lingkungan. Dioksin bisa terakumulasi dalam lemak tubuh manusia maupun hewan.
Lebih dari 90% jalan masuk dioksis ke tubuh kita adalah melalui makanan terutama daging, susu, ikan, dan kerang.
Yang bisa dilakukan:
- Memilih sumber protein yang rendah lemak, termasuk daging dari hewan yang diberi makan rumput.
- Memisahkan lemak dari daging, dan membuangnya.
- Melakukan diet yang seimbang dan mengandung banyak buah, sayur, dan biji-bijian untuk menghindari terlalu banyak jalan masuk dioksin.
3.Hindari Phthalates
Kelompok bahan kimia ini biasa digunakan dalam proses di pabrik untuk melembutkan dan melenturkan plastik. Bahan ini dipakai juga sebagai campuran wewangian sintesis. Para peneliti mengingatkan bahwa bahan ini bisa berperan sebagai hormon tiruan, sehingga bisa mengganggu sistem hormon serta berpotensi mengganggu sitem reproduksi , misalnya mengurangi kesuburan, serta meningkatkan risiko diabetes.
Yang bisa dilakukan:
- Hindari sebanyak mungkin makanan yang diolah di pabrik. Proses pengolahan, pengawetan, serta pengemasan berpeluang memasukkan phthalates ke dalam makanan.
- Lebih baik memilih produk-produk perawatan badan dan kosmetika (misalnya shampoo, body lotion) ataupun pembersih ruangan yang menggunakan wewangian dari essensial oil bukan pewangi sintetis yang berbau menyengat. Pilih yang fragrance-free atau unscented.
4.Tolak PFCs.
Tubuh kita menyerap PFCs melalui makanan, pori-pori kulit, atau terhirup dari asap pembakaran wadah memasak dengan suhu yang terlalu tinggi. Menurut kajian 2011 Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism , USA, senyawa ini bisa mengakibatkan menopause dini, kerusakan liver, serta mencetuskan kanker..
Yang bisa dilakukan:
- Jika menggunakan panci anti lengket, jangan menggunakan panas terlalu tinggi, dan gunakan pengaduk non logam agar tak terjadi goresan pada wajan/ panci.
- Hindari paparan gas terlalu banyak dari karpet dan furnitur baru produksi pabrik.
5.Waspadai air minum
Kita minum untuk menjaga kelembapan tubuh dan menggelontor toksin atau racun tubuh; jangan sebaliknya, menimbun racun dalam tubuh. Ini bisa terjadi jika Anda tidak teliti memilih air minum.
Berpuluh polutan bisa sangat mudah mencemari sumber air minum, misalnya residu pestisida dan urea, hasil rembesan dari sawah dan ladang pertanian sekitar, perchlorate (bahan kimia yang teruarai dari bahan bakar minyak), mikroorganisme patogen, bahkan merkuri atau logam air raksa.
Yang bisa dilakukan:
- Lakukan tes laboratorium secara berkala terhadap sumber air minum di rumah Anda.
- Perhitungkan jaraknya jika membuat sumur, jauhkan dari septic tank ataupun selokan.
- Hati-hati memilih botol minuman, dan menyimpannya dengan menjauhkan dari paparan sinar matahari.
6. Tolak BPA
BPA (bisphenol A) adalah bahan kimia yang sudah lama digunakan sebagai campuran pembuatan plastik agar jernih dan keras; termasuk wadah makanan, botol minuman sekali pakai, botol susu bayi, kaleng makanan yang bisa bereaksi dengan makanan asam, ataupun saat wadah tersebut dipanaskan.
Efeknya mirip estrogen gadungan sehingga bisa mengacaukan sistem hormon tubuh. Berdasar hasil studi pada hewan dan manusia (masih terbatas) para ilmuwan sangat mencermatinya karena BPA terkait dengan gangguan kanker prostat dan payudara, infertilitas (mandul), penyakit jantung, dan diabetes.
Yang bisa diakukan:
- Hati-hati memilih wadah untuk menyimpan makanan dan minuman. Pilih saja botol dari kaca.
- Jika menggunakan wadah plastik, jangan dipakai untuk memanaskan, baik dengan memasukkannya dalam dandang, cooking jar, ataupun microwave.
- Ganti keramik untuk menyeduh kopi dan teh.
7. Selamat tinggal merkuri
Gerbang masuk merkuri ke dalam tubuh manusia adalah lewat makanan, tambalan gigi (amalgam), bola lampu fluoresen, serta baterei. Dalam jumlah yang tinggi, merkuri bisa mengganggu sistem saraf, jantung, paru-paru, ginjal, dan daya tahan tubuh.
Sedangkan dalam jumlah kecil bisa mempengaruhi sistem saraf pusat/ otak pada anak-anak. Itu sebanya Badan Perlindungan Lingkungan Ameriaka Serikat, US Environmental Protection Agency (EPA) dan Food and Drugs Administration (FDA) mengeluarkan panduan khusus konsumsi seafood unutk nak-anak, wanita hamil dan menyusui.
Yang bisa dilakukan:
- Kita bisa memilih ikan perenang cepat (kelompok tuna) yang hidup di kedalaman laut dan bergerak cepat sehingga relatif lebih bebas paparan polutan, termasuk merkuri.
- Ikan-ikan berbadan besar, misalnya bawal, pari, baronang, kakap, hidup di air dangkal berdekatan muara-muara sungai. Demikian juga jenis seafood lainnya, kerang, udang, tiram yang memang hidup di bagian pesisir. Mereka itulah yang mudah terpapar polusi seperti merkuri.
- Pada anak-anak, kita bisa menjauhkan mereka dari peralatan atau mainan yang menggunakan baterei, jangan sampai termakan atau dimasukkan mulut. Baterei mengandung bahan campuran merkuri. Kumpulkan baterei bekas dengan hati-hati, lalu buang pada tempat yang tepat atau yang telah disediakan khusus. (SA)