Sehatalami.co ~ Bidang Kesehatan menjadi salah satu agenda yang menjadi fokus garapan Komisi Program Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lima tahun mendatang.
Ketua Komisi Program Muktamar NU, Rumadi Ahmad mengatakan, Muktamar ke-34 NU akan membahas empat agenda yang menjadi fokus dalam kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lima tahun mendatang.
Di bidang kesehatan, NU kata Rumadi, akan berkontribusi dan mendukung soal berbagai hal seperti penanganan stunting, kesehatan ibu dan anak, serta pengurangan angka kematian ibu. Kemudian, kualitas SDM NU di bidang ketenagakerjaan pun akan ditingkatkan.
“Terutama tenaga kerja Indonesia di berbagai negara. Itu akan terus kita konsolidasi. Karena mereka bukan hanya orang yang berkontribusi pada pendapatan negara dan ekonomi rumah tangganya, tetapi sering menjadi sasaran bagi kelompok agama yang tidak selaras dengan NU,” ucap Rumadi.
Selain upaya memperkokoh transformasi pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah, juga bakal fokus membahas soal agenda pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai sektor strategis, yakni bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan kaderisasi.
“Nanti akan kita bicarakan bagaimana melakukan penajaman atau penguatan-penguatan lembaga pendidikan di lingkungan NU di bawah LP Ma’arif NU dari PAUD sampai Aliyah/SMA maupun lembaga pendidikan tinggi di bawah LPTNU,” ucap Rumadi.
Rumadi memaparkan capaian yang saat ini sudah diperoleh NU yakni membangun 34 perguruan tinggi NU dalam bentuk universitas, politeknik, dan sekolah tinggi akan terus ditingkatkan selama lima tahun masa kepengurusan PBNU mendatang.
Sementara dalam aspek penguatan ajaran Aswaja An-nahdliyah, akan dilakukan memelui berbagai cara. “Di antaranya lewat penyebarluasan konten-konten digital, kaderisasi, pengajian-pengajian, dan berbagai macam jalur interaksi sosial yang selama ini dimiliki NU,” ujar Rumadi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (7/12/2021)
Rumadi menuturkan melalui pemahaman Aswaja An-Nahdliyah itu akan mendorong dalam perdamaian dan tata dunia yang berkeadilan. Berbagai keterlibatan NU pada proses perdamaian internasional yang selama ini sudah dilakukan untuk lebih diperkuat.
“(Keterlibatan NU) itu pada dasarnya bentuk kita mentransformasi cara berpikir, bertindak, bukan semata-mata untuk kepentingan NU tetapi juga untuk kepentingan perdamaian dunia dan menciptakan tata dunia yang lebih berkeadilan,” tutur Rumadi.
Sementara di bidang peningkatan SDM, NU juga akan dilakukan penguatan melalui program kaderisasi yang saat ini sudah dimiliki. Di antaranya Madrasah Kader (MK) NU, Pendidikan Kader Penggerak (PKP) NU, dan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PWK) untuk syuriyah di NU.
Ketiga, Muktamar NU melalui komisi program akan membahas agenda pengembangan kemandirian ekonomi.
Kata Rumadi, ke depan NU akan memiliki banyak talenta yang bisa mendorong kemandirian di bidang ekonomi. Pada kepengurusan PBNU lima tahun yang akan datang, NU berencana akan memiliki Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU). (SA)