Jakarta menempati urutan ke-3 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Apa yang bisa kita lakukan?
Sehatalami.co. Cinta pada ibu kota Jakarta? Jelas. Tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi tunggu dulu, ini tidak terkait dengan nasionalisme atau kedudukan DKI Jakarta sebagai ibu kota, lho. Tetapi terkait dengan status Jakarta sebagai salah satu kota terpolutif di dunia.
Walau bagaimanapun, Ibu Kota DKI Jakarta memang bak madu bagi lebah, yang sedang mencari sumber makanan. Begitu pula warganya. Datang dari segala penjuru kota di Indonesia. Mencari nafkah, dan lebih dari itu ingin membuktikan diri mampu ‘menaklukkan’ kerasnya perjuangan, persaingan tinggal di kota metropolitan. megapolitan malah.
Namun, iya itu risikonya adalah mesti tabah. Mesti siap menjalani konsekuensinya. Salah satunya adalah terkait dengan lalu lintasnya, yang makin macet, pengap, dan terpolusi. Meski begitu, entah mengapa, rasanya sulit bagi kita untuk meninggalkan ibukota tercinta ini.
Karena itu, jika kita mengaku cinta dengan ibukota kita ini, dan ingin bertahan di ibukota Republik Indonesia yang tersayang ini, kita perlu melakukan sesuatu untuk membuat udara kota Jakarta lebih sehat bagi kita maupun anak cucu kita.
Sebab mengandalkan pemerintah saja rasanya tidak cukup. Bersama-sama akan ditemukan solusi secara lebih cepat dan lebih sempurna.
Tapi sebelum bertindak, perlu kita ketahui dulu apa saja yang membuat Jakarta menjadi kota yang tidak sehat. Beberapa fakta – yang mungkin Anda sadari secara samar-samar – telah dipaparkan secara gamblang oleh para ahli pecinta lingkungan. (bersambung).