7. Lidah mertua (Sanseviera trifasciata).
Sebagai pemurni udara, inilah juaranya. Selain bentuknya menarik dan mudah dirawat, lidah mertua juga bisa ditanam di dalam maupun luar ruangan. Hebatnya lagi, di malam hari, tanaman yang juga dikenal sebagai tanaman obat ini tidak akan mengganggu pernapasan. Hal ini disebabkan, di waktu malam lidah mertua menyerap oksigen paling sedikit, dibandingkan jenis tanaman lainnya.
8. Lili paris (Chlorophytum comosum)
Daunnya kecil-kecil dan meruncing seperti daun kucai. Warnanya hijau dengan garis putih sepanjang kiri-kanan, dan bunganya menjuntai. Oleh sebab itu, tanaman yang disebut “laba-laba” ini sebaiknya ditanam dalam pot yang digantung. Spider plant juga senang “makan” gas karbonmonoksida, yaitu gas berbahaya hasil pembakaran yang kurang sempurna.
9. Palem bambu (Chamaedora siefrizii)
Tanaman yang populer di Indonesia ini aslinya dari Amerika Latin, khususnya Mexico dan Guatemala. Meskipun dapat tumbuh di daerah kering, ia dapat tumbuh lebih subur jika media tanamnya lembab. Tempatkan palem bambu di dekat jendela atau sumber cahaya, karena tanaman ini sangat membutuhkan sinar matahari.
10 Peace lily (Spathiphyllum wallisii).
Tanaman yang bunganya mirip terompet putih ini justru menyukai lingkungan yang terlindung dari sinar matahari. Agar efektif mengisap polutan, tempatkan Peace lily 1 pot untuk ruangan berukuran 10 m persegi.
“Kesepuluh tanaman tersebut bekerja dengan cara menyerap zat polutan. Setelah diserap, zat polutan kemudian “dikirim” ke akar. Selanjutnya, zat-zat itu diolah oleh mikroorganisme di dalam tanah, menjadi senyawa lain yang tidak membahayakan tubuh,” demikian penjelasan Wolverton dalam bukunya How to Grow Fresh Air (1997). (SA)