- Perubahan iklim akan mengakibatkan penambahan sekitar 250.000 kematian per tahun antara tahun 2030 dan 2050.
- Peringatan Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia merupakan upaya mengingatkan kita semua agar semakin peduli terhadap kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat yang sehat
Sehatalami.co ~ Belum lama ini (2/10), Menteri Kesehatan Prof. Nila Moeloek memberikan penghargaan kepada 19 bupati/walikota yang berhasil menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkelanjutan.
Selain itu juga memberikan penghargaan kepada 3 bupati/walikota yang berinovasi terbaik dalam STBM berkelanjutan. Penghargaan diberikan dalam peringatan Hari Kesehatan Lingkungan (Kesling) Sedunia tahun 2019, di kantor Kemenkes, Jakarta.
Peringatan Hari Kesling Sedunia diperingati setiap tanggal 26 September. Tahun ini mengangkat tema “Tantangan Perubahan Iklim, Saatnya Kesehatan Lingkungan Bergerak Secara Global” dengan sub tema “Aksi Adaptasi Perubahan Iklim Dalam Upaya Mewujudkan Lingkungan Sehat.”
Pada kesempatan tersebut, selain memberikan penghargaan kepada para bupati/walikota, Menkes Nila juga meluncurkan produk hukum dan pedoman terkait kesehatan lingkungan, yaitu Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim Bidang Kesehatan; Aplikasi Pemetaan Kerentanan Perubahan Iklim Bidang Kesehatan; Pedoman Desa Sehat Iklim (Desa Desi); Kurikulum dan Modul Pelatihan untuk Pelatih Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan (APIK); Aplikasi Pemetaan Kerentanan Risiko Perubahan Iklim;
Dalam sambutannya, Menkes Nila menyatakan bahwa kesehatan lingkungan memegang peran penting dalam penyebaran agen penyebab penyakit, baik yang diakibatkan oleh agen biologi, kimia, maupun fisika. Oleh sebab itu, penyediaan lingkungan yang sehat bagi penduduk dapat mendukung visi Pemerintah dalam menciptakan SDM Unggul.
Faktor lingkungan pengaruhi status kesehatan
Hal ini senada dengan teori Hendrik L. Blum, yang menyatakan bahwa faktor lingkungan memiliki peran 40% dalam pencapaian status kesehatan masyarakat, diikuti dengan 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10% faktor hereditas (keturunan).
”Peringatan Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia merupakan upaya mengingatkan kita semua agar menyadari peran kesehatan lingkungan yang cukup besar dalam mewujudkan lingkungan yang sehat sebagai salah satu faktor untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,” kata Menkes. (bersambung).