Tidak harus mengubah total konstruksi ataupun denah rumah untuk memperbaiki aliran energi di dalam rumah. Gunakan feng shui dengan menambah atau menghilangkan beberapa benda tambahan. Feng shui yang baik memungkinkan mengalirnya energi kehidupan di dalam rumah, termasuk kesehatan para penghuninya.
Sehatalami.co ~ Sering kita mendengar kisah menarik dan menginspirasi seputar kehidupan kita. Sebegai contoh, ada sepasangan suami – isteri yang sudah sekitar 6 tahun menunggu momongan, akhirnya kesampaian juga mendapatkan anak idaman mereka !
Sebelumnya, mereka sudah berusaha menempuh berbagai cara. Dari mulai memeriksakan diri dan mendapat perawatan oleh dokter ahli kandungan, yang mengatakan tidak ada kelainan pada kedua belah pihak (laki-laki dan perempuan), kemudian minum ramuan obat sinshe sampai dipijat oleh ‘orang pintar’. Setelah berkonsultasi kepada ahli feng shui, mereka justru disarankan memindahkan posisi tempat tidur. Ya… believe it or not, apa yang diidamkan pasangan itu tidak lama terwujud.
Itu hanya salah satu contoh yang diceritakan oleh Yanti Atmojo, seorang praktisi metafisika, betapa sirkulasi energi yang melingkupi sebuah rumah berpengaruh pada kesehatan seluruh makhluk hidup di dalam dan di lingkungannya.
Selama ini kita sudah biasa mendengar istilah feng shui (arti harafiahnya ‘angin’ dan ‘air’) yang sudah diterapkan secara luas dalam masyarakat kita. Banyak orang menganggap seni cara hidup bangsa Cina ini sebagai kekuatan ‘misterius’ bumi yang diyakini sangat berpengaruh terhadap kesehatan, kesejahteraan, bahkan sampai peruntungan.
Darimana datangnya feng shui
“Pada dasarnya semua yang ada di jagad raya ini adalah energi (panas, kimia, gerak, cahaya, elektromagnetis dan lain-lain). Dalam ukuran kecil, ruang tempat kita berdiam atau rumah kita juga tidak terbebas dari energi tersebut. Sirkulasi energi dalam rumah, akan berpengaruh pada banyak aspek kehidupan penghuninya, salah satunya adalah aspek kesehatan,” Yanti Atmodjo menjelaskan.
Santoso C., seorang konsultan pendidikan yang juga praktisi feng shui di Jakarta menjelaskan asal muasal energi dalam lingkungan kita. Jika membayangkan posisi dan pergerakan bumi tempat berpijak manusia dalam ukuran yang lebih makro (alam semesta) maka kita akan sampai pada pergerakan orbit yang menghasilkan sebuah gerak keteraturan, atau yang dalam ukuran lebih mikro disebut siklus. Dengan demikian faktor waktu – kapan kita tinggal di sebuah bagian bumi, kapan rumah tinggal kita dibangun – ikut menentukan bagaimana siklus energi yang mengalir di dalamnya.
Santoso C. merumuskan, tenaga yang mempengaruhi setiap jengkal ruang dalam rumah kita sebagai “…energi per satuan waktu pada areal tertentu di permukaan bumi”. Berdasar metode tertentu, bisa dipelajari cara-cara menyiasati aliran energi yang baik di dalam lingkungan tempat tinggal kita. Para ahli fengshui sudah membuat dan menyebarluaskan berbagai metode tersebut.
Salah satu yang ditekuni Santoso adalah metode Bintang Terbang. Metode ini berpatokan pada waktu rumah dibangun, arah mata angin rumah, dan waktu kelahiran sang penghuni. Berdasar parameter tersebut dibuatkan bagan atau chart, yang jika disatukan pada denah rumah bisa dibaca distribusi energi seantero rumah tersebut.
Secara praktis Tom Suhalim, seorang pakar metafisika di Jakarta, menjelaskan berbagai cara untuk menyiasati aliran energi dalam lingkungan tempat tinggal kita.
“Secara prinsip kita sudah mengenal patokan praktis untuk mewujudkan kesehatan rumah, yaitu dengan memperhatikan cahaya, suara, kelembaban udara, dan sirkulasi, yang intinya untuk memperlancar energi. Tentu saja dalam keseimbangan alam ada energi baik dan buruk. Metode yang dikembangkan selama ini adalah bagaimana sebanyak mungkin kita menyerap energi baik dan menghindar energi buruk, di dalam rumah kita”.
Tom memberi contoh praktis beberapa indikator yang bisa menjadi penunjuk kualitas energi dalam satuan tempat di berbagai bagian rumah kita, misalnya taman. Jika tanaman bisa tumbuh subur di sebuah tempat, selain kecukupan haranya terjamin, maka siklus energi di tempat tersebut baik. Dan sebaliknya. Jika tanaman di situ mati melulu, maka sebaiknya kita berhati-hati jika akan tinggal di area itu
Banyak benda-benda atau aksesori interior dan eksterior rumah yang diyakini mampu menyelaraskan aliran energi di dalam rumah dan sekitarnya.
Fengshui bisa juga diartikan sebagai tatanan yang harmonis antara alam dengan mahluk hidup. Sudah ribuan tahun bangsa Cina menggunakan filosofi fengshui untuk menciptakan aliran chi atauenergi sekitar tempat tinggal dan lingkungan.
Obyek atau benda-benda asesoris khas fengshui bisa memberi pengaruh baik bahkan menyembuhkan atau menciptakan pembaruan aliran energi (chi) yang mandatangkan pengaruh perubahan positif pada kehidupan pribadi Anda. Misalkan : hewan peliharaan, genta angin (wind chime), aliran air memberi chi kesejahteraan dan penyembuhan; sedangkan kristal dan cermin memberi chi aural. Tanaman dan bunga memberi chi kehidupan dan pertumbuhan.
Rumah yang ‘menyembuhkan’
Feng shui bukan sekedar menghias rumah. Seni kuno bangsa Cina dalam menyelaraskan aliran energi (chi) diyakini mampu meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur.
“Atmosfer dalam rumah akan mempengaruhi kondisi fisik,” ucap konsultan fengshui Lillian Bridges di San Fransisco. Sebagai contoh, insomnia atau sulit tidur bisa saja disebabkan oleh lampu yang terlalu terang di kamar tidur, sedangkan masalah peradangan bisa dipicu oleh suasana lingkungan tempat tinggal yang bising. Feng shui bisa diartikan sebagai prinsip menyeimbangakan kelaziman alam lewat penempatan benda-benda estetika” ucap Lillian.
Untuk menciptakan energi yang positif dan menyembuhkan dalam rumah, kita bisa membuat evaluasi singkat perjalanan hidup kita. Misalnya Apa yang tidak bisa berjalan dalam hidup saya? Kondisi kesehatan apa yang sedang kita hadapi? Jika Anda sedang mengalami depresi, coba lihat-lihat kembali setiap bagian rumah.
Mungkin rumah Anda terlalu gelap, cerahkan dengan cahaya dan pemilihan warna-warna terang, misalnya pink atau peach yang akan memacu semangat Anda. Anda mungkin juga perlu menutup jendela jika malam hari, melindungi rumah dengan simbol naga hijau, burung phoenix atau macam putih untuk keamanan batin.
“Jika Anda merasa kurang aman, ini akan merusak sistem saraf dan berlanjut dengan stress yang berhubungan dengan gangguan lambung dan migraine. Rumah yang terlihat berantakan akan memicu kebosanan yang menurunkan daya tahan tubuh,” demikian lanjut Lilian. Oleh sebab itu secara teratur perlu dijadwalkan, menyortir benda-benda yang sudah tidak terpakai, cepat dimasukkan keranjang sampah!
Buang kertas-kertas tak berguna, pakaian tua, dan benda-benda tak terpakai yang sudah berumur lebih dari setahun. Teliti saluran air, termasuk got depan rumah, pipa-pipa yang menjadi ‘arteri’ dalam rumah. Sebagai upaya melancarkan semua aliran, percantik rumah dengan penerangan benda-benda yang menyala. Warnai pojok-pojok yang gelap dengan warna terang atau putih sekaligus untuk mengundang energi aktif.
Dalam pemahaman feng shui, suara juga tergolong faktor penting dalam membentuk keselarasan energi dalam rumah. Wind chime, atau genta angin sengaja digantung di gawang pintu masuk rumah atau di pohon-pohon dekat rumah yang mengundang angin sekaligus bunyinya ditujukan untuk membuyarkan kebuntuan aliran energi yang terjadi. Suara bagi orang yang mendengarkannya bisa berarti macam-macam, buat sebagian orang justru membuatnya makin aktif atau bisa juga sebaliknya malah menenangkan.
“ Yang jelas, wind chime mampu ‘membuyarkan energi negatif,” Tom Suhalim menjelaskan. Anda ingin bukti? Coba mulai sekarang amati gemerincing keping-keping logam wind chime. Suaranya berefek melipatgandakan ewnergi yang membangunkan semangat para penghuni di sekitar. Dan benda fengshui ini juga sudah dikenal luas diberbagai penjuru bumi. Ini hanya sebagai salah satu contoh kiat manusia menyiasati aliran energi di sekitarnya. (SA)