“Bagi Sido Muncul, menjaga bisnis itu sama dengan menjaga lingkungan. Jika bisnisnya sukses, lingkungannya juga harus sukses,” tutur Irwan Hidayat.
Sehatalami.co ~ Sido Muncul berhasil meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) EMAS 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Iya, di penghujung tahun 2020, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali menorehkan prestasi membanggakan, setelah sebelumnya meraih dua penghargaan dari majalah finansial Forbes.
Terhadap capaian ini, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengaku bersyukur, karena pihaknya mendapatkan penghargaan bergengsi dari KLHK. Melalui akun Instagram pribadinya, Irwan menyebut ada 32 perusahaan dari 2038 korporasi yang meraih Proper EMAS 2020. Irwan mengucapkan terima kasih kepada Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar atas prestasi yang diraih Sido Muncul.
Sebagai informasi, Anugerah Proper adalah upaya dari pemerintah untuk mendorong perusahaan agar taat kepada pengelolaan lingkungan hidup. Dijelaskan, katagori dan peringkat kinerja anugerah ini dibagi dalam lima kategori warna.
Dari aspek ketaatan, minimal warna yang akan diberikan adalah Biru, Merah, dan Hitam. Sedangkan untuk perusahaan yang berkinerja di atas dari persyaratan yang ditetapkan (beyond compliance) ada kategori Hijau dan Emas.
Untuk Sido Muncul, anugerah yang diterima tahun ini adalah anugerah Proper Emas. Predikat ini diperoleh Sido Muncul untuk pertama kalinya sepanjang eksistensinya di Indonesia. Sebab sbelumnya, Sido Muncul baru berhasil meraih penghargaan Proper Biru dan Hijau.
Demikian dikatakan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat berada di kantor Sido Muncul, sebagaimana dikutip dari laman kompas.com, di Jakarta, (Senin (14/12/2020).
“Akhirnya terwujud juga. Ini selama empat tahun (Dari 2016 dapatnya) Hijau terus. Baru tahun ini, kami diberi Proper Emas,” ujar Irwan lewat wawancara bersama rekan media, Senin. Menurut Irwan, keberhasilan Sido Muncul meraih kategori Emas tahun ini berkat kerja keras tim Proper Pemberdayaan Masyarakat Sido Muncul dan upaya-upaya pihaknya yang telah dilakukan.
Lebih lanjut Irwan Hidayat mengatakan, pada sektor produksi, Sido Muncul berhasil melakukan efesiensi sumber energi. Mulai dari penggunaan listrik, gas, sampai air, juga melakukan upaya kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati.
“Kami mengefisiensikan sumber energi, (mulai) dari penggunaan listrik (hingga) gas sampai air. Kami juga melakukan gerakan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati (Kehati) melalui lembaga-lembaga konservasi agrowisata Sido Muncul,” jelas Irwan.
Irwan juga menambahkan, alasan utama mereka mampu meraih prestasi membanggakan ini adalah berkat upaya pemberdayaan masyarakat. “Kami melakukan pemberdayaan pada desa-desa di sekitar pabrik. Sasarannya ibu rumah tangga yang tidak bekerja melalui kegiatan produksi makanan olahan dengan branding ‘Mbok Jajan’.
Selain itu, kami juga memberdayakan kelompok tani,” tambahnya. Berkat penghargaan Proper Emas, Sido Muncul terpacu untuk berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mereka akan terus berupaya menumbuhkan kesadaran untuk melindungi lingkungan sekitar.
Peduli lingkungan hidup
Adapun salah satu upaya yang dilakukan Sido Muncul agar menjadi perusahaan yang taat pada pengelolaan lingkungan hidup adalah membuat instalasi pembuangan air limbah. Upaya ini dilakukan agar tidak mencemari lingkungan di sekitar pabrik. Biaya yang ditaksir untuk membuat instalasi pembuangan limbah tersebut membutuhkan dana Rp 30 miliar. “Bagi Sido Muncul, menjaga bisnis itu sama dengan menjaga lingkungan. Jika bisnisnya sukses, lingkungannya juga harus sukses,” tutur Irwan.
Senada dengan Irwan, Komisaris Independen Sido Muncul Ignasius Jonan mengatakan bahwa menjaga lingkungan hidup adalah sebuah keniscayaan. Menurutnya, polusi sudah menjadi masalah serius karena berefek kepada perubahan iklim. Ia sangat mendukung upaya KLHK dalam mendorong kinerja perusahaan agar sesuai dengan standar lingkungan hidup.
Meski begitu, Jonan menilai upaya dari perusahaan dalam menjaga lingkungan hidup masih kurang. “Dari sekitar 2.000 perusahaan, hanya 32 yang mendapat Proper Emas. Ini menurut saya masih kurang. Jika semakin besar jumlahnya, kan justru semakin bagus. (Artinya akan) makin banyak yang menjaga lingkungan,” jelas Jonan.
KLHK dan Anugerah Proper
Sebagai informasi, pada penyelenggaraan Proper tahun ini, KLHK menambahkan kriteria baru untuk sensitivitas dan daya tanggap perusahaan terhadap kebencanaan. Kriteria ini ditambahkan dalam penilaian aspek pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat menghadiri langsung acara penganugerahan di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Ia menjelaskan, penambahan kriteria tersebut didasari pada situasi pandemi Covid-19. KLHK ingin perusahaan memiliki komitmen dalam memberikan perlindungan kepada karyawannya. Utamanya, di saat masa sulit seperti sekarang dengan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). “Berharap perusahaan tidak asal PHK. Selain itu, diharapkan dunia usaha dapat menganalisis risiko, bencana kerentanan sosial, dan lingkungan untuk menyusun strategi keberlanjutan bisnisnya,” ucapnya. (SA)
Sumber: kompas.com dan berbagai sumber