“Malam minggu gak asyik klo gak begadang,”kata sebagian orang. Bahkan ada istilah “SKS” sistem kebut semalam, untuk sebagian orang. Ini adalah alasan lembur yang rasional. Banyak Mahasiswa yang memiliki alasan serupa ini. Tetapi tahukah Anda, ada resiko kesehatan, bahkan kematian dini yang mengintai Anda di sana?
Penyayi dandung H. Rhoma Irama, bahkan sudah sejak era tahun 1980-an, mempopulerkan efek buruk begadang lewat syair lagunya yang terkenal, ”/…begadang jangan begadang…kalau tidak ada artinya/ begadang boleh saja, kalau tidak ada artinya…/”
Yah, begitu begadang, efek minimalnya adalah susah bangun pagi. Letih dan lelah keesokan harinya. Mood bisa tiba-tiba hilang – bad mood, kepala sering pusing – apalagi jika saat begadang ditemani berbungkus rokok dan bergelas minuman beralkohol untuk mengganjal mata yang sulit terbuka. Tak terbilang efek buruknya untuk kesehatan. Minimal di malam atau pagi harinya. Apalagi juga terus-terusan. Bisa rentan terhadap risiko penyakit kardiovaskuler – gangguan pembuluh darah karena gaya hidup tidak sehat yang menyertai mereka yang suka begadang – tergantung dari sisi mana daya tahan tubuh kita lemah.
Nah, bagi yang ingin awet sehat dan tidak rentan penyakit, tentu sudah mesti mulai waspada. Mulailah mengubah kebiasaan buruk dengan kebiasaan yang lebih baik. Sebab, sebuah temuan terbaru membenarkan mitos bahwa begadang tak baik untuk kesehatan. Temuan ini sejatinya baru pertama kalinya ada penelitian yang mengaitkan dan membuktikan adanya hubungan antara begadang, bangun siang, dan kematian dini.