Kulit yang gelap menandakan jumlah kandungan pigmen melanin yang banyak, begitupun sebaliknya. Penelitian membuktikan bahwa semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan seseorang terkena kanker kulit, karena pigmen berfungsi sebagai penangkal dampak sinar UV yang dipancarkan matahari.
Sehatalami.co ~ Sinar matahari pada kulit mempunyai efek baik dan buruk. Sinar tersebut membantu tubuh untuk membuat vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang. Namun paparan yang berkepanjangan dengan sinar matahari juga bisa mempercepat terjadinya proses penuaan kulit, baik di wajah maupun di seluruh tubuh.
Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar matahari yaitu pigmen melanin. Melanin menyerap sinar UV (ultra violet) dan mengubahnya menjadi panas, mencegah rusaknya sel kulit.
Kulit yang gelap menandakan jumlah kandungan pigmen melanin yang banyak, begitupun sebaliknya. Penelitian membuktikan bahwa semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan seseorang terkena kanker kulit, karena pigmen berfungsi sebagai penangkal dampak sinar UV yang dipancarkan matahari.
Dari kulit hingga mata
Menurut panjang gelombangnya, UV terbagi dalam tiga jenis, yaitu UVC (100-290 nm/nano meter), UVB (290-320 nm), dan UVA (320-400 nm). Beruntung UVC hampir seluruhnya diserap lapisan ozon (lapisan udara paling atas yang menyelimuti bumi) di atas sana, sehingga tak berpengaruh pada kulit.
Meski demikian kita tetap perlu berhati-hati dengan UVC ‘buatan’ yang dihasilkan oleh oleh pancaran lampu yang berisi air raksa (merkuri), xenon, dan germicidal lamp (lampu penghalau kuman penyakit).
Pengaruh UVB pada kulit sudah terasa pada kulit ari, bagian paling luar kulit (epidermis). Saat sinar UVB menerpa epidermis, kulit segera menghasilkan melanin, zat pelindung dan pewarna kulit. Makin lama kulit terpapar, warnanya makin cokelat. (bersambung).