Pemanfaatan tanaman obat
Antara lain, inilah alasan ia mendirikan Toga Sekar Utami (2002). “Kami ingin membantu memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan keluarga melalui pemanfaatan tanaman obat,” kata Dr Prapti. Terus terang, ujarnya, ketertarikannya pada tanaman berkhasiat obat ini, dimulai saat ia bergabung dengan pusat pengembangan tanaman obat Karyasari, Bogor di awal tahun 2000.
Sebelumnya, saat masih menjalani penugasan atau megang sebagai dokter di Bali, sebetulnya ia juga sudah mulai bersentuhan dengan tanaman obat, karena Puskesmas tempatnya magang saat di Bali saat itu, juga mengenalkan program tanaman obat keluarga sebagai pertolongan pertama untuk gangguan penyakit ringan. Misalnya, batuk dapat diatasi dengan ramuan jeruk nipis, dan lain-lain. “Namun mungkin karena dianggap bukan sebagai topik yang urgen, sehingga program edukasi ini tersisihkan,” kata Prapti Utami, dokter dan ahli herbal yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur, ini. (bersambung)