Sehatalami.co~ Agustus lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat statment bahwa dalam 10 tahun ke depan ada kemungkinan Jakarta bakal tenggelam. Menanggapi hal itu, sebagaimana dilansir dari MediaIndonesia.com (7/8/21), Manajer Kampanye Keadilan Iklim Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Yuyun Harmono menyatakan bahwa ancaman tersebut memang nyata.
“Bahkan sebuah penelitian di Amerika Serikat mengatakan bahwa kenaikan muka air laut di Indonesia bisa mengancam 23 juta masyarakat yang tinggal di pulau-pulau sekitarnya,” kata Yuyun sebagaimana dilansir oleh MediaIndonesia.com (7/8). “Untuk itu, kita harus berupaya supaya bencana itu gak terjadi,” tambah Yuyun.
Selain upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia, Yuyun menegaskan perlu adanya komitmen dari negara-negara maju untuk membantu negara berkembang dalam melakukan transformasi ekonomi agar sesuai dengan target penurunan rendah karbon.
Sebab menurutnya, negara berkembang tidak akan bisa berjalan sendirian dalam hal melakukan mitigasi cepat perubahan iklim, lantaran masih banyak kendala, mulai dari minimnya dana hingga keterbatasan teknologi.
“Negara maju dan berkembang tentu punya tanggung jawab yang bebeda karena emisi historisnya. Amerika Serikat juga harusnya dipaksa menurunkan 3 sampai 4 kali emisi gas rumah kaca karena emisi historisnya yang tentu lebih besar dari negara berkembang,” beber dia.
“Ada komitmen dari negara maju untuk menggelontorkan US$100 miliar per tahun. Tapi tidak kelihatan atau tidak mencapai komitmen itu. Intinya negara maju gak bisa mengelak dari tanggung jawab mereka untuk menurunkan emisi berkali-kali lipat dan juga bantuan pendanaan pada negara berkembang,” pungkas Yuyun.
Seperti diketahui, dalam pidato mengenai perubahan iklim di kantor DIrektorat Intelejen Nasional AS pada 27 Juli lalu, Joe Biden menyinggung prediksi kemungkinan Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Hal itu didasarkan analisis Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang mengatakan bahwa wilayah Jakarta bagian Utara akan tenggelam akibat faktor perubahan iklim, eksploitasi air tanah hingga kenaikan permukaan laut karena pencairan lapisan es akibat pemanasan global.
Biden mengatakan, jika permukaan laut naik dua setengah kaki, jutaan orang diyakini akan bermigrasi memperebutkan tanah subur. “Tapi apa yang terjadi di Indonesia jika proteksinya benar, bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan Ibu Kotanya karena akan berada di bawah air,” tutur Biden. (SA)
Sumber: Mediaindonesia.com