Jumlah kasus penyakit yang tidak menular (non-communicable disease) seperti serangan jantung, diabetes, stroke, dan kanker telah menjadi penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Selain disebabkan oleh konsumsi rokok dan alkohol, gula resmi menjadi biang keladi.
Sehatalami.co ~ Laporan dari badan kesehatan dunia, WHO menyebutkan bahwa gula bersifat “meracuni” tubuh, sama seperti alkohol dan tembakau.Awalnya kebiasaan. Lama kelamaan jadi kecanduan. Tanpa disadari, kita pun terbunuh perlahan-lahan.
Benarkah? Iya ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi memang sudah menjadi fakta. Adalah badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) yang membuat pengumuman sejak beberapa tahun lalu.
Bunyinya, jumlah kasus penyakit yang tidak menular (non-communicable disease) seperti serangan jantung, diabetes, stroke, dan kanker telah menjadi penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Selain disebabkan oleh konsumsi rokok dan alkohol, gula resmi menjadi biang keladi.
Menyadari Indonesia berisiko sangat tinggi terhadap kasus ini (kita menduduki peringkat keempat sebagai negara penyandang diabetes terbesar di dunia!), Ikatan Dokter Indonesia meluncurkan kampanye “Sadari Bahaya Konsumsi Gula Tambahan”.
Gerakan yang diiringi dengan peluncuran iklan layanan masyarakat di televisi ini bertujuan mengantisipasi tingginya konsumsi gula sejak dini. Agar kita terhindari dari ketergantungan pada gula, tip-tip berikut ini bisa menjadi sumber inspirasi.
1. Pilih Makanan dalam bentuk aslinya
Semakin dekat dengan bentuk aslinya, makanan tersebut semakin sedikit mengandung gula yang diproses. Selain itu, makanan seperti sayur dan buah-buahan yang belum diproses juga jarang menimbulkan gangguan metabolisme.
2. Batasi nasi putih, roti putih, dan produk tepung olahan
Batasi juga penggunaan saus pabrikan dan kecap-kecapan. Hindari minuman bersoda, makanan dan minuman kalengan. Gunakan madu dan gula stevia secukupnya. Lebih banyak mengonsumsi hidrat arang dengan indeks glikemik rendah seperti sayuran dan buah segar, juga biji-bijian alami. (bersambung).