Selain minum obat antidiabetes, terutama obat herbal, pengidap kencing manis (diabetes mellitus) dianjurkan pantang makanan tertentu untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan asupan makanan dengan kandungan nutrisi yang dapat mengaktifkan kerja pankreas, pusat pengendali produksi insulin yang mengatur kadar gula darah.
Sehatalami.co ~ Penderita diabetes cenderung makin meningkat jumlahnya dan makin muda usia. Saat ini diabetes diperkirakan merupakan penyebab kematian paling tinggi di negara maju seperti AS di antara penyakit-penyakit non-infeksi. Kelenjar pankreas merupakan pusat kendali kadar gula darah.
Stabilitas kadar gula darah menjadi tugas bersama dari hormon insulin dan glukagon, yang dihasilkan oleh pankreas. Jika kadar gula darah berlebihan, pankreas akan menggenjot produksi insulin guna “menguras” kelebihan gula darah. Sebaliknya, jika kadar gula darah merosot, pankreas akan mengedarkan hormon glukagon ke aliran darah, untuk diubah menjadi gula.
Ada dua jenis diabetes, yakni tipe 1 dan 2. Diabetes tipe 1 muncul ketika kanak-kanak, akibat gangguan sistem kekebalan tubuh terhadap sel beta-pankreas yang bertugas memproduksi insulin atau terhadap penerima (reseptor) insulin dalam sel.
Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes umum, yang muncul setelah dewasa. Bisa berkembang karena faktor keturunan dan/atau pola makan berlebihan gula dan pati rendah serat, sehingga mengacaukan mekanisme produksi insulin.
Minum obat membantu kerja insulin “menguras” gula darah berlebihan. Namun begitu pengidap tidak minum obat, gula darah melonjak kembali. Demikian pula dengan pantang makanan pemicu gula darah. Meskipun sangat membantu mengendalikan kadar gula darah, dua upaya tersebut belum menyelesaikan masalah pada akarnya, yakni kekacauan kerja pankreas. Salah satu yang dapat membantu mengaktifkan kerja pankreas memproduksi insulin adalah dengan asupan nutrisi tertentu penggiat kerja pankreas.
1. jangan lupakan kalium
MINERAL elektrolit ini sangat baik bagi pengidap diabetes. Kalium meningkatkan kepekaan insulin, sehingga proses pengurasan gula dalam darah berlangsung efektif. Kalium juga menyusutkan risiko hipertensi dan serangan jantung pada pengidap diabetes. Bagi pengidap diabetes tergantung insulin, asupan kalium menjadi jauh lebih penting, karena asupan insulin memboroskan banyak kalium.
Dalam sehari tubuh kita membutuhkan 3.500 mg asupan kalium, agar kerja seluruh organ berjalan baik. Namun umumnya kita hanya mengkonsumsi 2.500 mg. Cara termudah untuk mencukupinya adalah minum suplemen. Hanya saja, dosis yang dianggap aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sangat rendah, yakni 100 mg per sekali minum. Lebih dari itu berisiko menimbulkan gangguan lambung dan justru mempermudah terjadinya borok.
Yang paling aman adalah mendapatkan asupan kalium dari makanan. Sebuah pisang ukuran sedang, belimbing besar, atau mentimun besar mengandung 500 mg kalium. Seporsi blewah, melon – hijau maupun jingga, wortel, bayam, susu skim (tanpa lemak), dan yogurt tawar (plain yogurt) menyimpan 350 mg kalium. Segelas jus jeruk segar sangat berlimpah kalium, tapi kurang disarankan diminum rutin bagi pengidap diabetes, karena kandungan gula buahnya lumayan tinggi.
2. Penting mendapatkan cukup magnesium
BERPERAN penting dalam produksi dan fungsi insulin. Defisiensi magnesium sudah sangat lumrah terjadi di antara para pengidap diabetes dan komplikasinya, seperti penyakit jantung, kerusakan fungsi mata, tekanan darah tinggi. Jika terapi magnesium disertakan dalam pengobatan diabetes, komplikasi diabetes dapat dihindari atau diminimalkan.
Menurut Dr. Larry Resnick dari Cornell University, AS, cukup asupan magnesium dapat menggenjot respon insulin, meningkatkan toleransi gula darah, dan mencegah pelengketan dinding sel-sel darah merah. Lebih lanjut peneliti yang sudah lebih dari 20 tahun meneliti magnesium ini menyebutkan asupan magnesium penting pula dalam terapi penyakit pembuluh darah akibat diabetes.
Untuk itu, masukkan makanan sumber magnesium dalam susunan menu sehari-hari. Contohnya kacang-kacangan dan biji-bijian (kenari, almon, kacang mete, kacang tanah, pecan, brazil nut, wijen), buah kering (aprikot, kurma, kismis/sultana), alpukat, daging sapi/ayam, wortel mentah, tomat segar, jeruk, ikan terutama salmon dan tuna, kedelai dan hasil olahnya (tempe, susu kedelai, tahu), sayuran daun hijau (bayam, kangkung, sawi, brokoli, daun singkong, dll.).
3. Tingkatkan asupan vitamin C
MENYANTAP sayuran mentah sangat bermanfaat bagi pengidap diabetes, karena sayuran kita umumnya berlimpah vitamin C. Sebagai pengecualian, daun singkong tidak disarankan dikonsumsi mentah, karena mengandung zat racun sianida.
Bagi pengidap diabetes, konsumsi sayuran mentah lebih besar manfaatnya daripada buah-buahan. Sebab vitamin C dalam buah terdapat bersama gula; sedangkan dalam sayuran mentah, tidak. Jika memungkinkan, sayuran mentah disantap sebagai lalap. Jika tidak, bisa diminum sarinya (dijus menggunakan juicer). (SA)