- Enzim yang terkandung dalam buah dan sayuran segar yang tidak dimasak atau diproses (mentah), mempunyai karakter dan struktur yang sama dengan enzim yang ada di dalam tubuh.
- Selain membantu mengurangi beban organ pencernaan untuk mencerna makanan, enzim dari makanan akan menggantikan fungsi molekul atom yang hilang atau rusak dari sel enzim di dalam tubuh.
- Hiromi Sinya, MD, dalam bukunya The Enzyme Factor, mengatakan bahwa pola makan ideal untuk memaksimalkan kerja enzim, terdiri dari 85-90 persen makanan nabati dan 10-15 persen makanan hewani.
Sehatalami.co ~ Tubuh memerlukan enzim untuk bertahan hidup, beraktivitas, dan bertahan dari serangan penyakit. Enzim merupakan protein khusus yang bertugas mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh dengan cara mengurai zat-zat makanan yang masuk menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Salah satu cara untuk menjalani hidup sehat adalah dengan mencegah berkurangnya enzim dalam tubuh dan memaksimalkan kerja enzim di dalam tubuh. Dr Anthony J. Cichoke, menyarankan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai kerja enzim maksimal.
1. Detoksifikasi
Langkah awal untuk memaksimalkan kerja enzim adalah dengan menjalani detoksifikasi, yaitu proses pengeluaran toksin (racun) dari dalam tubuh. Toksin yang bisa menimbulkan penyakit bila kadarnya berlebihan ini bisa berasal dari lingkungan luar (polusi, asap rokok, pestisida, dan logam berat) atau diproduksi sendiri oleh tubuh sebagai sisa proses metabolisme, pernapasan, dan radikal bebas. Detoks dapat dimulai dengan menjalani puasa, dan mengkonsumsi buah serta sayuran dalam bentuk jus.
2. Pola makan yang tepat
- Hindari makanan dengan enzim yang sudah mati. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang enzimnya sudah mati akan membuat organ penghasil enzim bekerja lebih keras. Beban organ pembuat enzim menjadi berlebihan sehingga mengakibatkan kelelahan dan peradangan. Untuk mencegahnya, kita harus mengurangi semua makanan yang dimasak, makanan kalengan, dan makanan olahan yang mengandung bahan aditif.
- Tingkatkan asupan enzim ( Makan buah dan sayuran segar}. Enzim yang terkandung dalam buah dan sayuran segar yang tidak dimasak atau diproses (mentah), mempunyai karakter dan struktur yang sama dengan enzim yang ada di dalam tubuh. Selain membantu mengurangi beban organ pencernaan untuk mencerna makanan, enzim dari makanan akan menggantikan fungsi molekul atom yang hilang atau rusak dari sel enzim di dalam tubuh. Hiromi Sinya, MD, dalam bukunya The Enzyme Factor, mengatakan bahwa pola makan ideal untuk memaksimalkan kerja enzim, terdiri dari 85-90 persen makanan nabati dan 10-15 persen makanan hewani.
Makanan yang disarankan | |
Makanan nabati (85-90%) | Beras merah, beras pecah kulit, roti whole wheat, oats, sereal, kacang kedelai dan kacang merah (50%)Berbagai jenis sayuran hijau, kentang, wortel, dan tomat (30%)Buah-buahan (5-10%) |
Makanan hewani (10-15%) | Berbagai jenis ikan, ayam, telur, susu kedelai. |
Lainnya | Teh herbal, yogurt, kefir, tempe, sauerkraut, kimchi, dan miso |
Makanan yang dijauhi | |
Kopi, gula, alkohol, cokelat, lemak, minyak, dan garam |
- Makan makanan hasil fermentasi. Contohnya yogurt, kefir, tempe, sauerkraut (acar kol asam), kimchi (acar kol korea) dan miso, merupakan sumber enzim dan bakteri baik yang bermanfaat bagi pencernaan. Dalam yogurt dan kefir terdapat bakteri asam laktat yang mengandung enzim pencerna laktosa (protein susu). Inilah alasan mengapa orang yang alergi susu (tidak bisa mencerna laktosa) bisa minum yogurt dan kefir.
- Jangan makan terburu-buru. Padatnya aktivitas membuat banyak orang yang makan dengan terburu-buru. Ini akan menimbulkan beban kerja pada organ pencernaan. Saat kita makan tergesa-gesa, makanan belum cukup halus dikunyah dan enzim dari kelenjar ludah juga belum mencerna dengan baik. Akibatnya lambung, pankreas, dan usus akan bekerja lebih keras untuk mencerna makanan. Hiromi Sinya menyarankan untuk mengunyah makanan sebanyak 30-50 kali sebelum ditelan.
3. Konsumsi suplemen enzim, vitamin, dan mineral
Makanan yang kitakonsumsi sehari-hari tidak semuanya mengandung enzim. Banyak diantaranya sudah hilang akibat proses pemasakan dan penambahan bahan aditif. Untuk mengimbanginya, kita juga butuh asupan suplemen enzim, vitamin, dan mineral untuk menambah persediaan enzim di dalam tubuh.
4. Olahraga
Saat kita berolahraga, kadar hormon endorfin akan meningkat. Ini berakibat pada meningkatnya asupan oksigen, melancarkan sirkulasi darah yang kemudian akan menyalurkan nutrisi dan enzim ke seluruh sel tubuh. Olahraga juga dapat membuang toksin dari dalam tubuh lewat keringat. Karena itu, dianjurkan untuk berolahraga setiap hari.
5. Bersikap positif
Melaksanakan meditasi, yoga, latihan pernapasan, afirmasi, dan mendengarkan musik bisa mengurangi stres, meningkatkan kerja enzim dan membantu mengeluarkan toksin serta radikal bebas dari dalam tubuh. Semua ini akan memberikan nutrisi untuk mental dan pikiran.
Jika kelima langkah ini bisa dijalani dengan disiplin dan teratur, niscaya kita bisa terhindar dari segala penyakit. Efek jangka panjangnya juga bisa panjang umur dan awet muda! (SA)