Empat herba berikut misalnya, sangat berguna dalam terapi hot flashes pada menopause adalah Angelica sinensis, Glycyrrhiza glabra, Vitex agnus-castus, dan Cimicifuga racemosa. Herba-berba tersebut telah digunakan sejak lama untuk memperingan berbagai keluhan wanita termasuk hot flashes.
Sehatalami.co ~ Saat ini semakin banyak produk-produk herba luar negeri yang beredar, padahal kita sendiri belum pernah melihat bentuk nyata herba tersebut. Namun sudah banyak wanita yang telah merasakan khasiat dari herba-herba tersebut.
Meski begitu, jika ingin memanfaatkan tanaman herba sebagai obat, sebelum menggunakan herba-herba tanaman obat di sekitar kita, sebaiknya Anda sudah memiliki paling tidak sedikit pengetahuan tentang herba tersebut. Misalnya, kapan sebaiknya herba tersebut digunakan, dan persyaratan apa pula yang perlu diperhatikan.
Apa pula herba dari luar negeri yang disarankan sebagai pilihan utama?
Empat herba berikut sangat berguna dalam terapi hot flashes pada menopause adalah Angelica sinensis, Glycyrrhiza glabra, Vitex agnus-castus, dan Cimicifuga racemosa. Herba-berba tersebut telah digunakan sejak lama untuk memperingan berbagai keluhan wanita termasuk hot flashes.
Juga untuk mengatasi gangguan menstruasi, dan sindroma pramenstruasi (PMS). Walaupun jamu-jamuan tersebut efektif secara individual, mengkombinasikannya dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi. Berikut gambaran singkat mengenai herba-herba ‘luar negeri’ tersebut.
1.Akar licorice (Glycyrrhiza glabra)
Glycyrrhiza glabra (akar licorice) telah digunakan untuk berbagai gangguan wanita selama beberapa ribu tahun di kultur Barat dan Timur. Bahan ini sangat berguna untuk mengobati sindroma pramenstruasi, yang disebabkan oleh peningkatan rasio estrogen terhadap progesterone. Licorice diduga menurunkan estrogen sambil secara bersamaan meninggikan kadar progesterone.
2. Angelica sinensis
Di Asia, Angelica sinensis (juga dikenal sebagai angelica dan dong quai) memiliki reputasi nomor dua setelah ginseng. Terutama dianggap sebagai obat “wanita,” dan telah digunakan dalam terapi gejala menopause (terutama hot flashes), serta kondisi tertentu seperti dismenorea (menstruasi yang nyeri), amonerea (tidak menstruasi), metroragia (perdarahan menstruasi yang berlebihan).
Selain itu juga bisa digunakan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan persalinan yang mudah. Efektivitasnya dalam menghilangkan hot flashes tampaknya disebabkan kombinasi efek estrogenik ringan angelica disertai dengan komponen lain yang berfungsi menstabilkan pembuluh darah.
3. Cimicifuga racemosa (black cohosh)
Jamu-jamuan ini banyak digunakan oleh masyarakat India Amerika dan kemudian oleh penduduk kulit putih Amerika untuk menghilangkan kram menstruasi dan gejala menopause. Penelitian ilmiah belum lama ini telah mendukung pemakaian black cohosh untuk dismenorea dan menopause.
Penelitian klinis telah membuktikan bahwa ekstrak black cohosh menghilangkan bukan hanya hot flashes, tetapi juga depresi dan atrofi vagina. Selain itu untuk menimbulkan efek vaskular black cohosh terbukti menurunkan kadar LH, jadi berarti efek estrogenik yang bermakna.
4. Ginkgo biloba
Meskipun secara tradisional tidak dianggap jamu-jamuan untuk mengobati gejala menopause, ekstrak Ginkgo biloba sangat berguna bagi wanita pada masa ini karena efek bermanfaatnya pada sistem vaskuler. Bahan ini tampaknya sangat berguna untuk memperbaiki tangan dan kaki yang dingin serta untuk membantu memperbaiki daya ingat yang sering menurun pada menopause.
Ekstrak Ginkgo biloba telah terbukti memperbaiki aliran darah ke tangan dan kaki dalam uji coba klinis pada manusia dan efektif dalam terapi penyakit vaskular perifer pada anggota gerak.
5. Vitex
Buah dari Vitex agnus-castus (chaste tree), yang merupakan tumbuhan asli daerah Mediterania, telah lama digunakan untuk keluhan wanita. Seperti yang ditunjukkan dari namanya, buah chaste digunakan untuk mensupresi libido.
Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa buah chaste memiliki efek kuat pada fungsi hipofisis, meningkatkan sekresi LH dan menurunkan sekresi FSH. Hasil akhir adalah peningkatan aktivitas korpus luteum (inilah mengapa digunakan oleh ahli ginekologi Eropa untuk insufisiensi korpus luteum) dan peningkatan sintesis progesterone.
Indikasi yang tersering untuk terapi dengan Vitex agnus-castus adalah gangguan menstruasi dan sindroma pramenstruasi. Suatu penelitian besar di Eropa dengan bantuan 153 orang dokter ahli ginekologi yang memeriksa 551 pasien menemukan bahan ini sangat efektif. Perbaikan gejala ditemukan pada 31,9% pasien dalam empat minggu pertama dan 83,5% dalam 12 minggu, dengan 29% menjadi bebas gejala pada akhir penelitian.
Hanya 11% yang tidak menunjukkan respon terapi. Sekitar 5% melaporkan efek samping, yang semuanya ringan, kecuali satu individu yang mengalami nyeri kepala berat yang terjadi pada penghentian terapi. (SA)