Makan berbagai makanan utuh (mis. Tidak diproses) atau makanan alami, dan segar setiap hari membantu anak-anak dan orang dewasa untuk mendapatkan jumlah nutrisi penting yang tepat.
Sehatalami.co ~ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di laman resminya ( www.who.int) turut mengkampanyekan gerakan diet sehat. Disebutkana ada lima kunci diet sehat yang diperuntukkan bagi anak-anak – dari batita hingga balita – sampai untuk orang dewasa.
Diet sehat menurut WHO tersebut mencakup anjuran untuk makanan sehat untuk bayi dan anak kecil, hingga pola makan sehat untuk orang dewasa disertai dengan alasan dan argumentasinya. Lebih lengkapnya, yuk simal berikut ini:
1. Menyusui bayi dan anak kecil
Dari lahir hingga usia 6 bulan, beri makan bayi secara eksklusif dengan ASI (mis. Beri mereka makanan atau minuman lain), dan beri mereka makan “sesuai permintaan” (mis. Sesering yang mereka inginkan, siang dan malam)
Pada usia 6 bulan, perkenalkan berbagai makanan yang aman dan bergizi untuk melengkapi pemberian ASI, dan terus menyusui sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih.
Jangan menambahkan garam atau gula ke makanan untuk bayi dan anak kecil
Mengapa?
Dengan sendirinya, ASI menyediakan semua nutrisi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk 6 bulan pertama pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Bayi yang disusui secara eksklusif memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap penyakit anak-anak seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi telinga.
Dalam kehidupan selanjutnya, mereka yang disusui saat bayi cenderung menjadi kelebihan berat badan atau obesitas, atau menderita penyakit tidak menular, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
2. Makanlah beragam makanan
Makanlah kombinasi makanan yang berbeda, termasuk makanan pokok (misalnya sereal seperti gandum, barley, gandum hitam, jagung atau beras, atau umbi atau akar bertepung seperti kentang, ubi, talas atau singkong), kacang-kacangan (misalnya lentil, kacang-kacangan), sayuran , buah dan makanan dari sumber hewan (mis. daging, ikan, telur, dan susu)
Mengapa?
Makan berbagai makanan utuh (mis. Tidak diproses) dan segar setiap hari membantu anak-anak dan orang dewasa untuk mendapatkan jumlah nutrisi penting yang tepat. Ini juga membantu mereka menghindari diet yang tinggi gula, lemak, dan garam, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat (kelebihan berat badan dan obesitas) dan penyakit tidak menular.
Makan makanan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk anak-anak dan perkembangannya; itu juga membantu orang lanjut usia untuk memiliki kehidupan yang lebih sehat dan lebih aktif.
3. Makan banyak sayur dan buah
Untuk camilan, pilihlah sayuran mentah dan buah segar, daripada makanan yang tinggi gula, lemak, atau garam. Hindari sayuran dan buah yang terlalu matang karena dapat menyebabkan hilangnya vitamin penting
Saat menggunakan sayuran dan buah kaleng atau kering, pilih varietas tanpa garam dan gula tambahan
Mengapa?
Sayuran dan buah adalah sumber penting vitamin, mineral, serat makanan, protein nabati dan antioksidan. Orang yang diet kaya sayuran dan buah memiliki risiko obesitas, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan jenis kanker tertentu yang jauh lebih rendah.
4. Makan lemak dan minyak dalam jumlah sedang
Gunakan minyak nabati tak jenuh (mis. Minyak zaitun, kedelai, bunga matahari atau minyak jagung) daripada lemak hewan atau minyak tinggi lemak jenuh (mis. Mentega, ghee, lemak babi, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit)
Pilih daging putih (mis. Unggas) dan ikan, yang umumnya rendah lemak, lebih disukai daging merah Makanlah hanya daging olahan dalam jumlah terbatas karena ini tinggi lemak dan garam
Jika memungkinkan, pilihlah susu dan produk susu versi rendah lemak atau rendah lemak. Hindari makanan olahan, panggang, dan goreng yang mengandung trans-lemak yang diproduksi secara industri
Mengapa?
Lemak dan minyak adalah sumber energi terkonsentrasi, dan makan terlalu banyak lemak, terutama jenis lemak yang salah, dapat berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, orang yang terlalu banyak makan lemak jenuh dan trans-lemak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
Trans-lemak dapat terjadi secara alami pada produk daging dan susu tertentu, tetapi trans-lemak yang diproduksi secara industri (mis. Sebagian minyak terhidrogenasi) yang ada dalam berbagai makanan olahan adalah sumber utama.
5. Makan lebih sedikit garam dan gula
Saat memasak dan menyiapkan makanan, batasi jumlah garam dan bumbu sodium tinggi (mis. Kecap asin dan kecap ikan)
Hindari makanan (mis. Kudapan), yang tinggi garam dan gula. Batasi asupan minuman ringan atau soda dan minuman lain yang tinggi gula (mis. Jus buah, minuman manis dan sirup, susu beraroma dan minuman yogurt)
Pilih buah-buahan segar daripada camilan manis seperti kue, kue, dan cokelat
Mengapa?
Orang yang diet tinggi natrium (termasuk garam) memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Demikian pula, mereka yang diet tinggi gula memiliki risiko lebih besar menjadi kelebihan berat badan atau obesitas, dan peningkatan risiko kerusakan gigi. Orang yang mengurangi jumlah gula dalam makanan mereka juga dapat mengurangi risiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan stroke. (SA)
Sumber: www.who.int