Selain baik untuk diet penurunan berat badan dan menguatkan kinerja otak, pisang memiliki aneka manfaat sehat berkat kandungan nutrisi andalannya seperti kalium, serat, vitamin B6, dan antioksidan.
Sehatalami.co ~ Klaim pisang sebagai makanan otak bukan hanya sekadar cerita dalam drama serial Mr Brain yang populer di Jepang. Kandungan kalium dalam pisang membantu proses belajar dengan membuat otot dan pupil mata lebih waspada.
Ini dibuktikan lewat penelitian terhadap 200 orang pelajar di Twickenham, Middlesex, Inggris. Para pelajar terbantu dalam ujian mereka setelah setiap sarapan, istirahat, dan makan siang selalu mengkonsumsi pisang sebagai pemacu kekuatan berpikir mereka.
Tak hanya menyegarkan otak, makan pisang juga bisa meredakan stres. Pisang mengandung triptofan, asam amino yang dengan bantuan vitamin B6 akan diubah menjadi serotonin, yaitu neurotransmiter (kimia otak) yang dapat menimbulkan rasa bahagia, relaks, dan memperbaiki mood.
Saat stres dan depresi, kadar kalium dalam tubuh akan berkurang dengan cepat. Kalium berperan mengontrol detak jantung dan mengirim oksigen ke otak. Makan pisang akan menyeimbangkan kembali kadar kalium dalam tubuh. Kandungan vitamin B dalam pisang juga membantu menenangkan saraf.
Saat stres dan depresi, kadar kalium dalam tubuh akan berkurang dengan cepat. Kalium berperan mengontrol detak jantung dan mengirim oksigen ke otak. Makan pisang akan menyeimbangkan kembali kadar kalium dalam tubuh. Kandungan vitamin B dalam pisang juga membantu menenangkan saraf.
1.Cegah stroke dan penyakit jantung
Pisang sangat kaya akan kalium – sekitar 467 mg kalium – yang berperan mengontrol tekanan darah, ritme dan fungsi jantung, sehingga dapat mencegah hipertensi dan melindungi dari aterosklerosis penyebab penyakit jantung. Publikasi penelitian yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, melaporkan bahwa konsumsi pisang sebagai bagian dari diet dapat menurunkan risiko kematian akibat stroke hingga 40 persen.
2. Energi instan
Gula dalam pisang sangat mudah dicerna. Kombinasi karbohidrat dan vitamin B dalam pisang membantu menyediakan energi instan karena gula pisang sangat mudah dicerna dan efeknya bertahan lama. Penelitian membuktikan bahwa makan dua buah pisang menyediakan energi yang bertahan hingga 90 menit.
3. Sahabat pencernaan
Konsumsi pisang sangat baik bagi penderita sakit maag karena pisang memiliki efek antasida (menetralkan dan mengurangi produksi asam lambung) sehingga dapat melindungi dari tukak lambung. Pisang melindungi lambung dengan 2 cara.
Pertama, zat dalam pisang membantu mengaktifkan sel penyusun lapisan pelindung lambung, sehingga membentuk lapisan pelindung yang lebih tebal untuk mencegah iritasi akibat asam lambung. Kedua, pisang mengandung protease inhibitor yang bermanfaat mengusir bakteri dalam lambung yang menjadi penyebab utama luka pada lambung.
Kandungan pektin, serat larut dalam pisang juga dapat mengatasi konstipasi (sembelit) dengan membantu mendorong dan mengontrol gerakan usus hingga “urusan ke belakang” jadi lancar. Pisang juga mengandung fruktooligosakarida, serat yang berperan sebagai prebiotik – makanan bagi probiotik alias bakteri ‘baik’ di dalam usus. Ini akan meningkatkan jumlah bakteri ‘baik’ untuk melindungi usus dari serangan bakteri ‘jahat’.
Pisang juga sangat mudah dicerna karenanyasejak dulu, pisang telah dimanfaatkan sebagai makanan padat pertama bagi bayi. Pisang mudah dicerna karena kandungan lemaknya sangat rendah. Penelitian yang dimuat dalam Digestive Diseases and Sciences, terhadap 57 bayi laki-laki berusia 5-12 bulan yang mengalami diare dan diberi makan pisang selama 14 hari, menunjukkan bahwa terjadi penurunan berat tinja hingga 50 persen. Ini tandanya pencernaan bayi menyerap lebih banyak nutrisi.
4. Jaga kesehatan tulang
Dengan meningkatnya populasi bakteri ‘baik’ dalam usus, produksi vitamin dan enzim pencernaan akan meningkat. Akibatnya kemampuan usus untuk menyerap nutrisi, terutama kalsium juga ikut meningkat. Penelitian di University of Kansas Medical Center menunjukkan bahwa kandungan kalium pisang juga bermanfaat mencegah hilangnya kalsium lewat urine akibat konsumsi makanan tinggi garam (natrium) sehingga dapat mencegah proses penipisan tulang.
Selain itu, pisang hijau mengandung asam lemak rantai pendek yang tidak bisa dicerna, yang merupakan makanan favorit bagi sel penyusun lapisan pelindung usus. Dengan sehatnya usus, otomatis penyerapan kalsium juga meningkat.
5. Turunkan risiko kanker ginjal
Hasil penelitian yang dimuat dalam International Journal of Cancer melaporkan bahwa konsumsi 2,5 porsi sayur dan buah, terutama pisang, setiap hari dapat menurunkan risiko kanker ginjal hingga 40 persen. Penelitian selama 13 tahun yang melibatkan 61.000 wanita berusia 40-76 tahun itu juga menyebutkan bahwa konsumsi pisang sebanyak 4-6 kali per minggu akan menurunkan risiko kanker ginjal hingga 50 persen.
Ini semua karena pisang mengandung antioksidan dalam bentuk senyawa fenol. Menurut penelitian di University of Maryland Medical Center, kandungan kaliumnya juga menurunkan risiko pembentukan batu ginjal dengan cara mencegah pengeluaran kalsium lewat urine. (SA)