2. RUMPUT BAMBU (Lophatherum gracile Brongn)
Penampilan fisiknya mirip tanaman bambu. Ia biasa tumbuh liar di tempat yang rindang dan tidak terlalu kering atau basah. Rumput bambu memiliki citarasa manis dan hambar, serta bersifat dingin.
Akar, batang, dan daunnya mengandung triterpenoid, steroid, stigmasterol, campesterol, asam amino, dan asam lemak. Kandungan tersebut membuatnya berefek antiradang, menurunkan panas, melancarkan buang air kecil, dan menghentikan perdarahan.
Secara tradisional, rumput bambu sering digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan. Percobaan pada binatang menunjukkan herba ini mampu menghambat pertumbuhan kanker.
Cara memanfaatkan:
- Sebanyak 30-60 gram seluruh bagian tanaman direbus dalam 3 gelas air hingga airnya tersisa 1 gelas. Dinginkan, minum setiap hari
- Wanita hamil tidak dianjurkan mengonsumsi ramuan ini. (bersambung).