4. RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa)
Mudah ditemukan di tanah kosong, pinggir jalan, atau kawasan yang lembab. Secara tradisional, dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis radang, gondongan, tekanan darah tinggi, dan bisul.
Beberapa penelitian mencatat, rumput mutiara memiliki efek yang cukup signifikan pada kasus kanker lambung, usus besar, rahim, payudara, kelenjar getah bening, dan nasofaring.
Cara memanfaatkan:
- Rumput mutiara sudah diproduksi dalam bentuk tablet, granule, dan obat suntik
- Pemakaian tradisional, rebus 50 gram tanaman segar yang sudah dicuci bersih bersama 4 gelas air
- Tunggu hingga airnya tersisa sekitar 2 gelas, matikan api
- Angkat, dinginkan, saring. Minum air rebusannya 2 kali sehari, pagi dan sore hari
- Sementara untuk pemakaian luar, herba segar digiling sampai halus, kemudian ditempelkan ke bagian tubuh yang memerlukan.
5. RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum Klotzsch)
Konon, di Indonesia “rumput” ini hanya bisa ditemukan di Kecamatan Kebar, Manokwari, Papua. Meskipun dapat dimanfaatkan untuk gangguan kesehatan yang berkaitan dengan peradangan, demam, malaria, nyeri sendi, dan menyembuhkan luka, rumput kebar lebih dikenal sebagai penyubur kandungan.
Drs Sukarsono dari Universitas Muhammadiyah Malang pernah melakukan penelitian. Ia menguji coba pengaruh rumput kebar terhadap 10 ekor tikus. Sebanyak 5 di antaranya diberi minum air rebusan rumput kebar, sisanya diberi air tawar.
Ternyata, tikus yang diberi air rebusan rumput kebar mengalami penebalan dinding rahim. Sementara yang diberi air tawar, tidak.
Menebalnya dinding rahim inilah yang dianggap membuat kandungan lebih “subur” karena sel telur yang sudah dibuahi jadi lebih mudah menempel menjadi kehamilan.
Cara memanfaatkan:
- Rumput kebar biasanya tersedia dalam bentuk kering yang dikonsumsi dengan cara direbus atau diseduh menggunakan air mendidih
- Agar terasa lebih nikmat, bisa ditambahkan madu.( SA)