Sehatalami.co ~ Prebiotik adalah sekelompok nutrisi yang bertindak sebagai makanan bagi mikrobiota di dalam perut. Proses ini mendorong pertumbuhan bakteri usus yang sehat dan juga melepaskan senyawa dengan berbagai efek menguntungkan lainnya ke dalam tubuh. Banyak makanan nabati mengandung prebiotik.
Banyak penelitan sedang dilakukan untuk menemukan lebih banyak lagi manfaat sumber pangan berikut ini bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
1. Bawang putih
Salah satu prebiotik termudah yang bisa didapatkan untuk menjadi menu diet Anda adalah bawang putih. Bahan bumbu dengan citarasa gurih dan beraroma khas ini mengandung efek antioksidan, anti-inflamasi, dan penurun lipid. Bawang putih juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesehatan usus yang baik.
Manfaat besar yang didapat dari bawang putih tersebut antara lain karena kandungan senyawa prebiotik seperti fructooligosaccharides (FOS) dan inulin, serat makanan prebiotik. Berkat ini, bawang putih berperan dalam mendorong pertumbuhan Bifidobacteria dan dapat menghambat bakteri yang bertanggung jawab atas penyakit.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa bawang putih ini juga memiliki sifat anti tumor, mengurangi risiko kondisi kardiovaskular, dan dapat menurunkan kadar glukosa darah.
2. Bawang Bombay
Bawang adalah prebiotik penting lain yang cocok dengan berbagai diet dan pilihan bahan pangan. Bawang bombay adalah kerabat dekat bawang putih, jadi tidak mengherankan jika bawang bombay juga kaya akan prebiotik seperti inulin dan FOS.
Studi telah menemukan bukti bawang meningkatkan sistem kardiovaskular. Bonus lainnya berasal dari senyawa seperti quercetin, yang memiliki efek antioksidan dan antikanker.
3. Daun Bawang
Daun bawang juga merupakan kerabat dekat bawang merah dan bawang putih dan menawarkan manfaat yang sangat mirip berkat kandungan inulinnya. Daun bawang juga kaya nutrisi, yang berarti juga memiliki jumlah kalori yang lebih rendah, tetapi kaya akan mineral dan vitamin.
Terutama, daun bawang menyumbang hampir 40 persen dari nilai vitamin K yang direkomendasikan setiap hari. Vitamin ini meningkatkan pembekuan darah, metabolisme tulang, dan berbagai fungsi kompleks lainnya.
Karena daun bawang memiliki rasa yang lebih ringan daripada bawang bombay namun memberikan banyak manfaat kesehatan yang sama, daun bawang adalah pengganti yang bagus untuk orang yang tidak menyukai sayuran dengan cirarasa dan aroma yang lebih khas tersebut.
4. Asparagus
Mengonsumsi makanan bergizi seharusnya tidak seperti saat kita sedang mengejerjakan tugas, tetapi sering kali, saat harus mengonsumsi makanan sehat, itu terasa seperti sedang menjalankan tugas untuk memasukkan makanan sehat ke dalam menu harian.
Prebiotik fleksibel seperti asparagus membantu kita mejaga dari kebosanan saat harus menjalani diet tertentu dan membuat program diet bergizi menjadi lebih mudah. Di saat yang sama, kita mendapatkan manfaat lebih dari kandungan prebiotik yang dimiliki.
Cobalah menggoreng sayuran unik ini dalam hidangan bergaya Asia, atau memanggangnya di atas arang atau bara kayu keras. Asparagus juga sangat baik untuk diolah sebagai bahan dalam hidangan sup dan semur. Plus, dalam beberapa tahun terakhir, asparagus mentah telah menjadi komponen umum dalam salad.
5. Apel
Sudah menjadi rahasia umum bahwa apel adalah buah yang sehat, tetapi sifat prebiotiknya baru ditemukan baru-baru ini. Apel itu berserat. Pektin, sejenis serat larut, menjadi kandungan terbesar dari bahan pangan ini.
Saat ini penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengeksplorasi efek manfaat dari kandungan pektin buah apel. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa pektin dalam buah apel merupakan prebiotik yang kuat. Kandungan seratnya bermanfaat dalam meningkatkan mikrobiota usus yang sehat, menekan penambahan berat badan, membatasi akumulasi lemak, dan mengurangi peradangan.
6. Cokelat
Terkadang, artikel mengklaim bahwa cokelat itu sehat. Sementara gula dan lemak di sebagian besar produk cokelat membuat artikel tersebut menjadi kurang benar, klaim tersebut tidak sepenuhnya tidak berdasar.
Bubuk kakao adalah hasil penghancuran biji kakao dan menghilangkan mentega kakao. Ini juga mengandung flavanol dengan sifat prebiotik penting seperti menurunkan risiko diabetes tipe 2. Orang yang ingin menambahkan beberapa rasa cokelat ke dalam makanan mereka, tanpa tambahan banyak gula, misalnya menambahkan sedikit bubuk kakao ke oatmeal, smoothie, atau yogurt mereka.
Hal ini sangat baik dan bermanfaat. Bukan semata untuk tujuan penurunan berat badan, tapi lebih ke soal manajemen atau pemeliharaan berat badan yang sehat. Kedengarannya bagus! Saya tidak suka ketika ada makanan yang mengklaim dapat membantu menurunkan berat badan. (SA)