6. Ubi jalar merah
Warna jingga pada ubi jalar merah menandakan kekayaan kandungan betakarotennya. Selain vitamin C, ubi jalar merah juga berlimpah vitamin E. Kandungan seratnya tak bisa diabaikan, baik serat larut (pektin) maupun serat tak larut (serat).
Tambahan banyak serat bisa kita peroleh bila kita menyantap ubi jalar merah bersama kulitnya. Memasak ubi jalar merah dengan cara dikukus tidak akan menambah kandungan lemaknya. Tetapi menggoreng, walaupun memperkaya kandungan lemak ubi jalar, juga membuat vitamin E-nya lebih mudah diserap tubuh.
Kandungan fitonutrisi terbanyak dalam ubi jalar merah adalah karotenoid, antara lain berupa betakaroten. Zat fitonutrisi ini merupakan antioksidan kuat, yang membantu menjaga keremajaan dan kesehatan sel, sehingga kita – antara lain – tampak segar dan lebih muda.
Karotenoid menghambat pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah, sehingga mencegah penyempitan/penyumbatan pembuluh darah. Hal ini bisa memangkas risiko stroke dan serangan jantung.
Menurut sejumlah riset, karotenoid ubi jalar merah telah dibuktikan dapat membantu mencegah munculnya kanker prostat, kanker usus besar, kanker paru, kanker saluran kencing. Selain itu juga dapat membantu embantu meningkatkan kesuburan pria, mencegah dan mengendalikan tekanan darah tinggi, mencegah dan mengatasi anemia, membantu mengontrol kadar gula darah, mengurangi risiko stroke dan serangan jantung, menurunkan kemungkinan terserang kanker, dan embantu memperbaiki daya ingat. (SA)