Makanan yang kita santap sehari-hari tidak lepas dari bahan tambahan makanan seperti pengawet, pewarna, penambah rasa dan aroma yang dapat merusak dan menonaktifkan aktivitas enzim. Lalu Apalagi yang perusak enzim yang sangat penting bagi tubuh kita?
Sehatalami.co ~ Ribuan tahun yang lalu, sebelum ditemukannya api, manusia menyantap makanan mentah dan segar tanpa dimasak terlebih dahulu. Tapi seiring berjalannya waktu dan adanya kemajuan teknologi, kita lebih sering mengkonsumsi makanan yang telah dimasak dan diolah dengan penambahan bahan-bahan aditif.
Ini justru mematikan enzim alami yang terdapat di dalam makanan. Dr Anthony J. Cichoke, ahli enzim dari Amerika dalam bukunya The Complete Book of Enzyme Therapy mengatakan bahwa untuk menjaga keberadaan enzim dalam makanan dan tubuh kita, sebaiknya kenali hal-hal yang dapat merusak enzim.
1. Proses pemasakan
Enzim sangat peka terhadap suhu. Jika dimasak dengan suhu diatas 420C, enzim akan mati. Semua makanan yang dimasak di atas suhu itu, pasti akan kehilangan hampir semua enzim yang dikandungnya.
2. Penggilingan
Proses penggilingan yang dilakukan pada beras dan gandum akan merusak kulit ari pembungkus serealia. Padahal enzim banyak terdapat pada kulit ari ini. Banyak orang yang lebih suka makan beras putih dari pada beras pecah kulit atau beras merah, karena beras putih tampilannya lebih putih, bersih, lembut, dan aromanya enak.
Padahal beras pecah kulit memiliki kandungan enzim yang lebih baik daripada beras biasa, karena kulit arinya masih utuh. Sedangkan beras putih telah mengalami pengupasan, penggilingan, dan pemutihan sehingga sebagian besar enzim, vitamin, mineral, dan serat di dalamnya sudah ikut terbuang. Sama halnya dengan roti whole grain yang lebih sehat daripada roti tawar putih.
3. Proses pengawetan
Pengeringan makanan adalah cara paling tradisional untuk memperpanjang masa simpan. Prinsipnya, mengurangi kadar air makanan agar mikroorganisme tidak bisa tumbuh dan merusak makanan. Tapi proses pengeringan, terutama yang melibatkan panas tinggi justru menghambat aktivitas enzim dalam makanan.
Apalagi proses pengalengan makanan. Saat proses pengalengan, makanan akan dipanaskan pada suhu tinggi (diatas 1000C) untuk membunuh mikroorganisme di dalamnya. Ini tidak hanya membunuh enzim di dalam makanan, tapi juga mengurangi kandungan nutrisi makanan.
4. Zat aditif
Makanan yang kita santap sehari-hari tidak lepas dari bahan tambahan makanan seperti pengawet, pewarna, penambah rasa dan aroma yang dapat merusak dan menonaktifkan aktivitas enzim.Garam yang sering digunakan sebagai bahan pengawet dan penambah rasa alami bersifat menguraikan protein karena itu akan merusak enzim.
Apalagi pengawet yang terbuat dari bahan kimia, contohnya natrium nitrit (pengawet sosis dan kornet) yang dapat mengurangi aktivitas enzim pencernaan di usus halus. MSG yang sering ditambahkan untuk meningkatkan rasa gurih dalam makanan, juga dapat mengganggu kerja enzim di dalam organ hati.
5. Pestisida dalam makanan
Residu pestisida yang menempel dalam makanan bisa menghambat aktivitas sistem enzim di dalam tubuh. Karena itu, sebaiknya konsumsi buah dan sayuran organik yang bebas pestisida. Jika terlanjur membeli buah dan sayur non organik, cuci sayuran dan buah hingga bersih untuk menghilangkan sisa pestisida.
6. Minuman keras dan kopi
Konsumsi minuman beralkohol akan menghambat kerja beberapa jenis enzim, terutama tripsin yang dibutuhkan untuk mencerna protein menjadi asam amino. Sama halnya dengan konsumsi kopi yang bisa menurunkan kadar enzim di dalam organ hati, yang mengakibatkan anemia dan defisiensi vitamin B6.
7. Asap rokok
Asap rokok mempengaruhi kadar vitamin dan mineral dalam tubuh yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan enzim. Contohnya, enzim antioksidan memerlukan mineral selenium untuk berfungsi. Asap rokok justru menurunkan kadar selenium dalam darah. Benzen yang terkandung dalam asap rokok juga menurunkan aktivitas enzim antioksidan dan enzim yang berperan untuk perbaikan DNA. (SA)