Lebih lanjut, Roy menjelaskan, temulawak memiliki banyak manfaat. Selain terkenal untuk menambah nafsu makan dan menjaga sistem kekebalan tubuh, temulawak juga berfungsi untuk memelihara fungsi hati, antioksidan, memperbaiki fungsi pencernaan, hingga mampu menurunkan kadar lemak dalam darah.
5. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Kumis kucing dikenal luas sebagai tanaman berkhasiat obat di banyak daerah di Indonesia. Ia banyak dijumpai sebagai tanaman hias di halaman rumah. Menurut dr Danang Ardiyanto dari Klinik Saintifikasi Jamu milik Balitbangkes Kemenkes RI, sebagai herbal kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk melancarkan buang air kecil. dr Danang sendiri biasa mengkombinasikan kumis kucing dengan tanaman obat lain untuk membuat ‘ramuan’ yang berkhasiat.
“Secara ilmiah daun kumis kucing melancarkan buang air kecil, seledri melebarkan pembuluh darah, temulawak untuk kesegaran tubuh dan meniran untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jadi dalam satu formula ada macam-macam isinya. Ini filosofi jamu,” kata dr Danang.
6. Bangle (Zingiber cassumunar)
Bangle masih satu keluarga dengan jahe, temulawak, kencur, dan kunyit. Bangle merupakan tanaman obat berbatang semu, tumbuh tegak, dengan tinggi sekitar 1,5 meter.
Menurut buku “Tanaman Obat Keluarga” Bangle mengandung mineral, albumin, dan minyak atsiri yang membuatnya berkhasiat sebagai antiradang meredakan nyeri hingga demam.
7. Saga (Abrus precatorius)
Sebagai tanaman berkhasiat obat, Saga dapat ditemukan di pinggir jalan. Menurut Kepala Pengelola Kampoeng Djamoe Organik Cikarang Heru Wardana daun saga bisa digunakan sebagai obat batuk atau masalah tenggorokan.
Bagaimana cara memanfaatkannya? “Bisa ambil daunnya, kunyah, lalu lepeh. Untuk ibu hamil juga bisa, karena efeknya ke tenggorokan aja nggak sampai badan. Jadi jangan jadikan jamu kambing hitam pada ibu hamil,” tutur Heru. (SA)