Melawan kanker, mencegah stroke. Ketika biji-bijian dan kacang-kacangan dikecambahkan, secara umum kadar saponinnya menanjak 450 persen. Saponin paling banyak ditemukan dalam taoge alfalfa. Para penyandang risiko stroke dan serangan jantung, gara-gara kadar lemak darah melambung, dianjurkan lebih banyak menyantap taoge. Saponin dalam taoge akan menggelontor ‘lemak jahat’ LDL, tanpa mengganggu kandungan ‘lemak baik’ HDL.
Setelah melalui sejumlah percobaan dengan binatang, saponin taoge dipastikan dapat membangkitkan sistem kekebalan tubuh, dengan cara menggenjot aktivitas sel pelumpuh alami (natural killer cells), khususnya sel T-limfosit dan interferon.
Selain sarat DNA, taoge padat zat antioksidan kuat yang membentengi tubuh dari radikal bebas perusak sel DNA. Perlindungan ganda inilah yang menguatkan kesimpulan taoge merupakan sayuran yang membuat kita ‘lahir kembali’, menjadi lebih muda.
Taoge kedelai, menurut James Dukes, Ph.D., peneliti dan ahli botani dari Departemen Pertanian AS, kaya senyawa antikanker genistein. Berbeda dari senyawa antikanker lainnya, kerja genistein lebih efektif ketika benih kanker sudah mulai bersemi. Karena pada saat itulah genistein akan bekerja giat mengacaukan pasokan makanan bagi sel-sel kanker, sehingga mereka akhirnya mati.
Namun Duke mengingatkan, hendaklah pasien wanita pengidap kanker payudara yang tengah menjalani terapi pengobatan dengan tamoxifen membatasi konsumsi taoge, apalagi yang mentah. Senyawa fitoestrogen dalam taoge dapat menekan kerja tamoxifen. Artinya, taoge hanya perlu dibatasi jika kita menderita jenis tumor atau kanker yang berkaitan dengan estrogen.
Pengecambahan telah menguraikan 90 persen rantai olgisakarida menjadi karbohidrat sederhana, sehingga senyawa tersebut mudah diserap tubuh, tanpa menghasilkan gas.
Karena mengandung banyak serat dan air, taoge membantu pengurasan kotoran dalam usus besar. Hal ini menjadi kekuatan ganda taoge dalam memerangi kanker. Sebab dengan mendorong kotoran segera meninggalkan usus besar, tak ada lagi zat-zat racun dalam kotoran yang dapat diserap tubuh. Dan hal ini mencegah menumpuknya zat racun, yang dapat merangsang berseminya benih kanker. (SA)