Cara ini berdasarkan hasil penelitian pemberian antioksidan multiple atau beberapa macam antioksidan lebih efektif untuk menjaga sistem tubuh dibanding dengan hanya mengkonsumsiantioksidan tunggal.
Pemilihan antioksidan yang multiple tersebut harus sesuai sehingga tidak terjadi kerja yang tumpang tindih atau malah menimbulkan reaksi yang bersilangan atau berlawanan.
Biomarker antioksidan
Untuk mengetahui kebutuhan antioksidan yang cocok diperlukan pengamatan dan analisa yang sesuai. Ini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium. Secara umum hal tersebut dapat dilakukan sehingga bisa diketahui status antioksidan yang ada di dalam darah. Dalam dunia kedokteran anti aging, hal ini dikenal dengan istilah pemeriksaan biomarker.
Saat ini tes di Indonesia yang bisa dilakukan adalah mengetahui kadar antioksidan di dalam darah. Sedangkan untuk pemeriksaan status antioksidan dalam jaringan dan sel, preparat harus dikirim ke laboratorium di luar negeri.
Penelitian tentang antioksidan dan radikal bebas ini jelas akan terus berkembang sejalan dengan usaha-usaha meningkatkan derajat kesehatan. Dengan terbukanya wawasan kita tentang antioksidan seharusnya kita sudah mulai berpikir dan bertindak, lebih bijak dalam memperlakukan antioksidan; juga jangan mengkonsumsinya secara sembarangan.
Antioksidan abad 21
Sebagaimana penisilin yang dikenal sebagai antibiotika generasi pertama, dengan semakin majunya teknologi kedokteran, maka saat ini sudah muncul antibiotika generasi yang ketiga. Antioksidan juga demikian.
Antioksidan generasi ke-1 bekerja untuk menjaga agar tidak terbentuk reaksi oksidasi radikal bebas, baik akibat proses biologis ataupun non-biologis; ini yang dikenal sebagai Protector antioxidant (vitamin A, C, E, bioflavonoid, quercetin, lutein, dll)
Antioksidan generasi ke-2 berfungsi untuk mengerem reaksi berantai dari radikal bebas dan sekaligus mencegah terbentuknya kembali reaksi oksidasi. Hal terpenting dari antioksidan generasi ke-2 ini adalah untuk menghentikan terjadinya reaksi atau efek domino (menular) dari radikal bebas.
Akibat paparan radikal bebas maka akan terjadi proses degenerasi. Bila telah terjadi degenerasi maka kerusakan akan terus berlanjut dan sulit untuk dihentikan kecuali dengan antioksidan. Generasi ke-2dikenal sebagai Detoxifier Antioxidant (N acetil cystein, CoQ10, selenium, zinc, dll).
Antioksidan generasi ke-3 berfungsi ganda; pertama ia berfungsi untuk memotong kerusakan akibat radikal bebas dengan cara membersihkan segala bentuk reaksi oksidasi sehingga sistem pertahanan tubuh tetap utuh dan kuat. Antioksidannya dikenal sebagai Builder Antioxidant (alpha lipoic, pro-anthocyanine, 5 HTP, cysteine, polyphenol, dll) – bersambung