Untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak menguntungkan maka takaran antioksidan yang kita konsumsi tidak bisa mengikuti aturan yang tertera pada label kemasan suplemen tersebut, tetapi sesuai nasehat dokter.
Tingkat pencemaran tubuh
Jika pernah menderita penyakit degeneratif (gangguan sirkulasi, diabetes, kanker) maka dosis antioksidan yang dikonsumsi harus lebih tinggi. Ini sangat penting untuk mencegah terulangnya kembali serangan atau kambuhnya dari penyakit tersebut.
Begitu juga jika kita mempunyai kecenderungan tingkat pencemaran stres oksidatif (reaksi akibat oksidasi) yang tinggi. Stres bisa yang bersumber dari tempat kerja yang terpolusi oleh rokok, gas limbah buang dan industri.
Atau karena penggunaan obat yang cukup lama, melakukan olahraga yang cukup berat, infeksi atau peradangan kronis. Bisa juga stres oksidatif timbul karena kerja yang terus menerus merangsang stres seperti aktivitas yang selalu dikejar deadline, di depan komputer terlalu lama, menghitung atau memeras pikiran terus menerus.
Sesuai kualitasĀ nutrisi
Berdasarkan data statistik dari World Anti Aging Society, saat iniĀ umumnya orang-orang yang bekerja di kota metropolitan hanya mengkonsumsi paling tinggi 10% -20% makanan yang mengandung antioksidan.
Selebihnya mereka justru lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengundang atau memicu timbulnya stres oksidatif; seperti makanan dengan kandungan lemak tinggi, makanan siap saji, makanan olahan (roti, mi instan atau yang bersumber dari tepung-tepungan).
Kekurangan tersebut mengakibatkan munculnya proses penuaan dini, penurunan fungsi tubuh, dan timbulnya penyakit-penyakit degeneratif; sehingga diperlukan antioksidan yang lebih dari saran yang tertera di label kemasan. (SA)