Setiap golongan darah mempunyai cirri-ciri khusus dalam mengatur roda metabolisme, sehingga diperlukan sumber “bahan bakar” yang spesifik pula agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap golongan darah tersebut. Pola makan seperti apa yang berpengaruh pada tingginya kadar kolesterol?
Sehatalami.co ~ Pola makan atau diet berdasarkan golongan darah telah mulai diperkenalkan oleh Dr James D’Adamo (seorang dokter ahli naturopati) sejak tahun l957 dan akhir-akhir ini kembali diteliti dan dipopulerkan oleh anaknya, Dr Peter J D’Adamo.
Golongan darah adalah salah satu ciri spesifik dalam dunia kedokteran, sebagaimana halnya warna mata, rambut atau sidik jari. Dengan istilah lain, golongan darah merupakan bentuk genetik atau sifat yang diturunkan setiap individu yang berbeda satu dengan lainnya.
Darah merupakan gambaran kekuatan dan kemampuan alamiah tubuh, dan setiap golongan darah mempunyai respon yang berbeda terhadap perkembangan fungsi dan kerja fisiologis tubuh, misalnya sistem kekebalan, pencernaan, maupun metabolisme.
Setiap golongan darah mempunyai cirri-ciri khusus dalam mengatur roda metabolisme, sehingga diperlukan sumber “bahan bakar” yang spesifik pula agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap golongan darah tersebut.
Salah satu bentuk sumber “bahan bakar” yang spesifik dan merupakan faktor utama adalah makanan. Artinya, demi optimalnya kelangsungan proses fisiologis dan biologis tubuh, diperlukan soft-ware yang sesuai dengan hard-ware yang ada. Jika hal ini tidak tercapai maka proses dalam tubuh pun tidak akan berjalan sempurna.
Dalam kedokteran naturopati, penggunaan parameter golongan darah untuk diet bukanlah merupakan harga mati, tetapi hanya bisa dianggap sebagai acuan dasar dalam pemilihan jenis makanan. Secara lebih rinci diperlukan analisa yang lebih tajam sesuai dengan kondisi fisiologis dan biologis tubuh karena walaupun jenis golongan darahnya sama belum tentu kondisi tubuh juga sama.
Sebagai acuan dasar, pola ini sangat tepat untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan. Namun, jika terjadi gangguan pada fungsi tubuh diperlukan analisa lebih lengkap untuk penyembuhannya.
Diet sesuai golongan darah adalah baik, jika dilakukan secara umum pada mereka yang tidak ada gangguan dalam tubuh. Sebagai contoh, orang yang mempunyai golongan darah O dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak protein hewani. Jika orang yang bersangkutan mempunyai gangguan metabolisme lemak, maka risiko peningkatan kadar lemak akan terjadi.
Demikian pula halnya dengan mereka yang mempunyai golongan darah A, dianjurkan mengkonsumsi banyak bahan nabati. Jika orang yang bersangkutan mempunyai gangguan metabolisme protein maka risiko peningkatan asam urat akan terjadi.
Kesimpulannya, apapun yang menyangkut tubuh manusia, tidak bisa disamaratakan. Setiap individu mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Proses yang cocok untuk satu orang bukan jaminan akan cocok pula untuk tubuh yang lain. (SA)