Gula merah murni beraroma harum khas. Dibanding gula pasir, nilai indeks glikemik gula merah lebih rendah, sehingga lebih lambat meningkatkan kadar gula darah.
Sehatalami.co ~ PAMOR gula merah kini hampir terdesak oleh gula pasir. Padahal, secara nutritif, gula merah lebih bergizi, terutama mengandung mineral besi, fosfor, dan kalium. Gula merah tradisional biasanya dimasak segera setelah nira disadap, umumnya dari nira kelapa (Cocos nucifera), tapi bisa juga dari nira aren (Arenga pinnata), nira siwalan (Borassus flaberifera), atau nira nipah (Nypah funiticus).
Hasilnya, bisa berupa gula merah cetak –bentuknya tergantung bentuk cetakannya, bisa tempurung, tabung bambu, dll.— atau gula merah butiran, lazim disebut gula semut atau palm suiker/palm sugar.
Lebih dianjurkan memilih gula merah berwarna gelap, boleh juga yang sedikit terang (biasanya karena pengaruh penambahan kapur sirih sebagai pengawet). Namun jika warnanya terlalu pucat, mungkin dicampuri zat pemucat sintetis.
Gula merah murni beraroma harum khas. Dibanding gula pasir, nilai indeks glikemik gula merah lebih rendah, sehingga lebih lambat meningkatkan kadar gula darah.
Gula merah memiliki kadar potasium yang tinggi yang membantu meningkatkan metabolisme, mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh, dan juga membantu mengeluarkan racun dari tubuh sehingga Anda dapat membakar lebih banyak kalori.
Selain itu, gula merah memiliki efek menguntungkan pada darah dengan memurnikan dan membersihkan darah, ketika dikonsumsi secara teratur.
Gula merah juga meningkatkan jumlah hemoglobin dalam darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. (SA)