Apakah minum jus buah meningkatkan risiko diabetes?
Sebuah studi yang dilakukan pada 2013 menyarankan bahwa minum tiga porsi jus buah per minggu dikaitkan dengan peningkatan delapan persen dalam risiko diabetes.
Sebaliknya, mengonsumsi blueberry, anggur, apel, dan pir dikaitkan dengan penurunan risiko. Para peneliti menemukan bahwa mengganti jus buah dengan tiga porsi buah utuh tertentu, seminggu akan menurunkan risikonya hingga tujuh persen.
Baca dan Ikuti Seminar dan Workshop : Peluang dan Tantangan Bisnis Bersertifikasi Halal
Beberapa buah utuh mengurangi risiko lebih dari yang lain. Untuk grapefruit dan pisang, ada penurunan lima persen, sedangkan blueberry mengurangi risiko sebesar 26 persen.
Bagaimana dengan jus sayuran?
Sayuran non-starch – tanpa tepung – sayuran memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan mengandung lebih sedikit karbohidrat daripada buah yang dijus. Indeks glikemik seluruh sayuran masih lebih rendah.
Seperti buah, proporsi serat dari sayuran utuh mungkin hilang selama proses pembuatan jus. Sayur-sayuran dapat berperan dalam diet yang sehat, terutama jika sayuran yang dijus tidak menggantikan sayuran utuh.
Jadi, kembali kepada diri kita masing-masing dan sesuaikan dengan kondisi tubuh. Jus buah memang memiliki beberapa manfaat, namun manfaatnya umumnya lebih besar daripada kerugian kandungan gula. Jus buah adalah sumber nutrisi yang baik seperti vitamin C.
Namun, lebih baik untuk mendapatkan vitamin C dari makan porsi kecil dari buah utuh atau makan sayuran hijau. Sebab sayuran hijau memiliki kelebihan, dibandingkan buah atau jus buah, karena mereka memiliki efek yang jauh lebih sedikit pada peningkatan kadar gula darah. (SA, sumber : https://www.diabetes.co.uk )