Susanna Larson dari Institut Karolinska di Swedia menemukan bahwa konsumsi sosis maupun bacon dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.
Sehatalami.co ~ Lho, ada apa lagi dengan daging olahan? Selama ini kita sudah tahu bahwa daging olahan berbahaya karena mengandung zat pengawet, zat pewarna dan lainnya. Meskipun tidak fatal, masih bisa ditoleransi.
Namun baru-baru ini Susanna Larson dari Institut Karolinska di Swedia menemukan bahwa konsumsi sosis maupun bacon dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.
Konsumsi 50 gram per hari dapat meningkatkan 19%, jika konsumsi 100 gram per hari, risikonya meningkat menjadi 38%.
“Jarang penderita kanker pankreas yang mampu bertahan, karena itu sebaiknya menghindari faktor risikonya,” demikian kata Susana kepada BBC pada 2012. Temuannya ini telah dipublikasikan di British Journal of Cancer.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan dapat menyebabkan kanker. Hal ini dikarenakan pada daging olahan dicampur dengan sejumlah zat aditif, tinggi sodium, sirup jagung (HFCS), nitrat dan bahan kimia lainnya yang sebagian besar dikaitkan dengan kanker.
Zat yang paling berbahaya yang terdapat pada daging olahan adalah nitrat dan nitrit. Pada suhu tinggi, zat ini dapat mengikat amina sehingga dapat membentuk nitrosamin. Nitrosamin inilah yang bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker, diantaranya:
- Kanker usus besar/ kanker kolon
- Kanker kandung kemih
- Kanker perut
- Kanker pankreas
American Institute for Cancer Research menyatakan bahwa konsumsi daging olahan setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker kolerektal hingga 21 persen. Study yang dilakukan Universitas Hawaii menemukan bahwa daging olahan meningkatan risiko kanker pankreas sebesar 67 persen.
Hal yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari bahaya daging olahan adalah dengan mengikuti beberapa aturan sederhana berikut ini:
- Selalu membaca label bahan makanan
- Batasi membeli apapun yang dibuat dengan natrium nitrit
- Batasi mengonsumsi daging merah olahan