Kadar gula yang tinggi dalam aliran darah juga merangsang meningkatnya jumlah radikal bebas yang juga berakibat mempercepat proses penuaan. Di dalam pembuluh darah, radikal bebas menimbulkan terjadinya penumpukan plak yang bisa memicu penyumbatan arteri dan penyakit jantung, dan pembuluh darah.
Sehatalami.co ~ Ada sebuah alasan yang perlu dipertimbangkan dalam menghindari gula, yaitu bahwa gula ternyata dapat menimbulkan penuaan dengan dua cara, pertama dengan membuat ikatan dengan protein dalam tubuh sehingga membentuk senyawa campuran gula-protein yang disebut advanced glycation end products (AGEs). Semakin tinggi kadar AGEs dalam darah, semakin cepat kita mengalami proses penuaan.
Kedua, kadar gula yang tinggi dalam aliran darah juga merangsang meningkatnya jumlah radikal bebas yang juga berakibat mempercepat proses penuaan. Di dalam pembuluh darah, radikal bebas menimbulkan terjadinya penumpukan plak yang bisa memicu penyumbatan arteri dan penyakit jantung, dan pembuluh darah.
Bagi penderita kanker, mengontrol kadar gula dalam darah dengan cara membatasi konsumsi gula juga membantu memperlambat pertumbuhan kanker dan meningkatkan kekebalan tubuh. Karena itu, mengontrol kadar gula dalam darah dengan berbagai cara, merupakan salah satu hal terpenting dalam program terapi kanker.
Gula, Menyebabkan Kegemukan dan Kecanduan?
Dari penelitian lain juga diketahui bahwa perilaku kekerasan (kronis) dalam penjara dapat diturunkan dengan hanya mengurangi gula dan karbohidrat yang diproses pada makanan sehari-hari. Pada 1991 pemerintah Singapura juga melarang penjualan minuman ringan bergula di seluruh sekolah dan pusat kegiatan pemuda, mengingat bahaya yang dapat diakibatkan gula pada kesehatan mental dan fisik anak-anak.
Para ahli gizi dari Universitas Cornell juga pernah meneliti bahwa terlalu banyak meminum minuman ringan bergula mudah menyebabkan anak-anak kegemukan. Sebab, anak-anak itu tidak pernah menghitung tambahan kalori yang mereka dapat dari minuman ringan tersebut dan tetap makan dengan porsi seperti biasa. Minuman ringan yang diteliti terdiri dari minuman bersoda, teh dalam kemasan botol dan berbagai minuman dengan rasa buah.
Tentunya tidak mungkin bagi kita untuk menghindari mengkonsumsi gula sama sekali. Apalagi menghindarinya secara drastis. Gula adalah zat adiktif (bersifat menyebabkan ketergantungan) seperti narkoba. Semakin banyak yang kita konsumsi, semakin besar keinginan kita untuk terus mengkonsumsinya. Jadi menghentikan kebiasaan makan gula secara mendadak juga bisa menimbulkan gejala seperti ketika menghentikan narkoba, antara lain kelelahan (fatique), lesu, depresi, gangguan suasana hati, nyeri anggota badan, dan kepala pusing.
Namun penggunaan gula alami seperti misalnya stevia dalam hal ini, bisa dipertimbangkan sebagai alternatif. Sebab berbeda dengan gula olahan yang memasuki aliran darah dengan cepat sehingga mudah menimbulkan berbagai masalah kesehatan, gula alami lebih perlahan memasuki aliran darah. Dengan begitu lebih sedikit menimbulkan masalah pada insulin. Selain itu gula alami juga tidak semanis gula pasir sehingga tidak mudah menimbulkan kecanduan.
Walaupun begitu, gula alami juga sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan. Jika sudah terbiasa mengkonsumsi sedikit gula, maka semua makanan akan terasa lebih enak. Karena kita akan lebih sensitif dalam merasakan manisnya makanan alami. Jadi kecanduan gula sedikit demi sedikit akan bisa dikontrol, tubuh terasa lebih enak dan kita pun akan lebih nyenyak tidur. (SA)