Berkurangnya cairan tubuh terutama sehabis olahraga menyebabkan orang, mengonsumsi minuman yang mengandung isotonik.
Hal ini dilakukan karena isotonik dipercaya dapat mengganti cairan tubuh yang berkurang seusai berolahraga. Minuman yang mengandung cairan, elektrolit, dan gula yang mudah diserap tubuh sehingga banyak orang yang mengonsumsinya setelah keluar banyak keringat.
Kendati minuman isotonik ini merupakan solusi untuk mengembalikan cairan tubuh, namun para ahli perlindungan konsumen menolak hal tersebut. Alasannya, komposisi pasti dalam minuman isotonik itu seringkali tidak mengikuti aturan hukum. Anda mungkin saja tidak perlu mengonsumsi karbohidrat dan gula atau pemanis buatan.
Dilansir dari laman antaranews bahwa pusat Konsumen di negara bagian Bavaria, Jerman mengatakan mereka yang berolahraga rekreasi seharusnya tidak membuang uang untuk membeli minuman khusus. Bila Anda sangat berkeringat, minumlah air atau campuran air soda, dan jus apel dengan rasio 3:1 maka semua akan baik-baik saja. Minuman isotonik ini dapat diminum bila Anda benar-benar telah memerhitungkan energi dan mineral yang hilang saat berolahraga intensif selama dua hingga tiga jam.
Ada efek ketika meminum minuman isotonik terlalu banyak. Maka akan membuat garam masuk secara berlebihan ke dalam tubuh. Salah satu dampak negatif terlalu banyak mengonsumsi garam adalah tekanan darah meningkat, sehingga timbul risiko penyakit jantung dan stroke.
“Cara meminum minuman isotonik juga tidak boleh sekaligus, tapi beberapa teguk setiap jeda waktu tertentu saat beraktivitas seperti olah raga,” kata pakar gizi Emilia Achmadi seperti dilansir laman antaranews. Ditambahkannya minuman isotonik hanya boleh dikonsumsi ketika sedang berolahraga karena saat itu tubuh kehilangan cairan sehingga harus segera diganti. “Jadi Bukan sebelum atau sesudah berolahraga,” katanya.
Emilia mengingatkan bahwa minuman isotonik hanya patut dikonsumsi oleh orang yang menjalani aktivitas berat seperti mereka mereka yang rutin berolahraga minimal dua jam per hari. “Bagi orang-orang yang aktivitas sehari-hari tidak menguras banyak tenaga, minuman isotonik tidak bermanfaat bagi tubuh,” katanya. Yang tidak kalah penting adalah porsi asupan minuman isotonik harus disesuaikan dengan jumlah cairan yang terbuang saat berkeringat.