- Diketahui bahwa ekstrak air dan alkohol dari keladi tikus (typhonium flagelliforme) mempunyai efek mencegah batuk, menghilangkan dahak, antiasmatik, analgesik, antiinflamasi, dan bersifat sedatif.
- Tanaman keladi tikus setidaknya bisa menjadi harapan bagi para penyandang kanker. Penelitian sudah banyak dilakukan dan membuktikan bahwa keladi tikus memiliki zat dan senyata aktif anti kanker.
- Untuk mengetahui secara langsung kandungan apa saja dari TANAMAN KELADI TIKUS, dan bagaimana memanfaatkannya untuk memelihara kegugaran dan kesehatan keluarga, ikuti HERBAL MEDICINE CLASS For FAMILY, tempat terbatas!
Sehatalami.co ~ Belakangan tanaman keladi tikus (T. flagelliforme) kian popular, terutama di kalangan pecinta tanaman berkhasiat obat atau herbal. Keladi tikus merupakan tanaman dari keluarga Araceae dan tergolong tanaman berkhasiat obat asli Indonesia yang banyak ditemukan di Pulau Jawa.
Tenaman keladi tikus juga dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 1-300 m di atas permukaan laut. Keladi tikus (T. flagelliforme) adalah tanaman herbal yang dapat tumbuh hingga 30 cm. Tanaman ini hidup tersebar di Asia terutama di tempat lembab dan gelap (Chan, Koh & Tengku-Muhammad, 2005).
Efek fitofarmaka yang paling hangat dibicarakan adalah perannya sebagai agen detoksifikasi. Selain itu, pada keladi tikus juga ditemukan potensinya untuk obat anti kanker pada seluruh bagian tanamannya, yaitu mulai dari akar, batang, daun hingga bunganya.
Kandungan senyawa bioaktif. Para ahli dan pecinta tanaman berkhasiat obat dalam penelitiannya menemukan adanya kandungan senyawa bioaktif pada tanaman keladi tikus yaitu alkaloid, saponin, glikosida (Syahid, 2008), flavonoid, terpenoid, steroid (Nobakht etl al., 2010) dan flavonoid glikosida.
Komponen flavonoid glikosida yang terkandung dalam ekstrak daun tanaman keladi tikus fraksi etil asetat adalah 6-glucosyl apigenine atau yang dikenal dengan isovitexin, yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki efek toksik terhadap Artemia salina. Selain itu, akar tanaman keladi tikus mengandung fenilpropanoid glikosida, sterol dan serebrosida yang memiliki aktivitas hepatotoksik (Huang et al., 2004).
Sementera, di Cina tanaman ini di teliti oleh Zhong Z, Zhou G, Chen X, dan Huang P dari Guangxi Institute of Traditional Medical and Pharmaceutical Sciences, Nanning. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui efek farmakologis dari typhonium flagelliforme.
Diketahui bahwa ekstrak air dan alkohol dari keladi tikus (typhonium flagelliforme) mempunyai efek mencegah batuk, menghilangkan dahak, antiasmatik, analgesik, antiinflamasi, dan bersifat sedatif.
Peranan Keladi tikus sebagai obat kanker
Menurut Dr Prapti Utami, M.Si., Praktisi Herbal Medik, Narasumber seminar di berbagai tempat, Asosiasi Pengobat Tradisional & berbagai media televisi, tanaman keladi tikus sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan atau kebugaran. Sementara khasiatnya dalam pengobatan kanker adalah karena peran yang dimilikinya dalam meningkatkan daya tahan tubuh pasien, sehingga kualitas hidup menjadi meningkat. (bersambung).