Tanaman seledri dikonsumsi sebagai sayuran sejak abad ke-17, dan hingga saat ini biasa digunakan sebagai penambah aroma berbagai masakan. Selain itu, seledri juga dipercaya sebagai obat mujarab yang mampu menumpas berbagai macam penyakit.
Sehatalami.co ~ Setiap ibu rumah tangga atau pecinta kuliner nusantara, tentunya mengenal jenis tanaman seledri (Apium graveolens). Seledri biasa hadir dalam menu harian kita.
Sayur bening atau sup misalnya, kurang lengkap jika tidak menggunakan seledri sebagai salah satu komponen bumu penyedap rasa. Aroma seledri juga cukup khas, hingga menambah cita cara bagi para penikmatnya.
Asal muasal Seledri. Selederi termasuk tanaman tertua di dunia. Tanaman ini dipercaya sebagai titisan tanaman selinon yaitu tanaman yang telah ada sejak tahun 850 Sebelum Masehi. Nama seledri (bahasa Inggisnya celery) berasal dari bahasa Prancis yaitu celeri.
Mulanya seledri lebih banyak dipakai sebagai bahan obat-obatan ketimbang bahan makanan. Ia juga termasuk tanaman liar dan tidak dibudidayakan.
Tanaman dengan daun bergerigi tajam ini sangat dipuja oleh tabib bangsa Romawi Kuno, Mesir Kuno, sampai Asia, karena dapat dipakai untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Peneliurusan literasi menyebutkan, kalangan bangsawan Romawi memiliki kebiasaan unik, di mana mereka selalu memakai kalung dari untaian seledri pada saat pesta. Konon, seledri ini mampu mengatasi ganguan kesehatan seusai pesta akibat terlalu banyak menyantap makanan berlemak dan minuman beralkohol. Caranya dengan mengonsumsinya usai pesta.
Tanaman seledri kemudian mulai dibudidayakan secara khusus dan dimakan sebagai sayuran pada akhir abad ke-17, dan hingga saat ini seledri biasa digunakan sebagai penambah aroma berbagai masakan ini. Tidak hanya itu, seledri juga dipercaya sebagai obat mujarab yang mampu menumpas berbagai macam penyakit.
Kandungan nutrisi seledri. Adapun kandungan gizi seledri, memiliki hampir semua zat gizi penting yang diperlukan tubuh. Dalam 100 g seledri tersimpan energi sebesar 19,200 kkal, protein 0,900 g, lemak 0,168 g, serat 2,040 g, karbohidrat 4,380 g, dan abu 0,984 g.
Mineral yang terdapat pada seledri adalah kalsium sebanyak 48 mg; zat besi 0,480 mg; magnesium 13,200 mg; fosfor 30,000 mg; kalium 344,400 mg; natrium 104,400 mg; seng 0,156 mg; tembaga 0,041 mg; mangan 0,122 mg; selenium 1,080 mkg. (bersambung)