Anggapan bahwa beras beramilosa tinggi memiliki indeks glikemik rendah ternyata tidak semuanya benar. Beras varitas Batang Piaman dan Ciliwung yang diketahui berkadar amilosa tinggi misalnya, memiliki indeks glikemik yang tinggi pula. Sebaliknya, beras dengan indeks glikemik rendah tidak hanya terdapat pada beras beramilosa tinggi, tetapi juga ditemukan pada beras beramilosa sedang, seperti varitas Ciherang yang dewasa ini populer di kalangan petani dan konsumen dari etnis Sunda dan Jawa.
Indeks glikemik bahan pangan dipengaruhi oleh kadar amilosa, protein, lemak, serat, dan daya cerna pati.
Direktorat Eksekutif National Diabetes Institute (NADI) di Malaysia melaporkan bahwa beras poni Taj Mahal memiliki kandungan protein dan serat yang lebih tinggi dibanding beras standar di Malaysia, Inggris, dan Cina, serta mengandung lemak yang lebih rendah dan fitosterol yang berfungsi sebagai antioksidan.
4. Beras Merah dan Beras Hitam
Beras merah dan beras hitam mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dibanding beras putih, khususnya kandungan antioksidan dan asam folat.
Di Jepang, beras merah sangat populer sebagai salah satu sumber pangan fungsional karena mengandung polifenol dan antosianin.
Di Cina, beras ketan hitam dikenal sebagai makanan penguat tubuh dan berkhasiat obat. Sedangkan di Myanmar, varitas Na Ma Tha Lay dianggap sebagai obat dan mudah dicerna; dan dikonsumsi oleh raja-raja dan kaisar Birma.
Beras hitam asal Korea, Heugjinjubyeo, dianggap beras yang menyehatkan di Asia. Hal ini disebabkan oleh kandungan antosianinnya yang meliputi cyanidin 3-O-glukosida, peonidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, pelagonidin 3-O-glukosida, dan delphinidin 3-O-glukosida.
Varietas unggul baru beras merah Aek Sibundong mempunyai kandungan asam folat yang hampir sama dengan Njavara, varitas beras lokal asal India yang hampir punah dan digunakan sebagai terapi kesehatan asal India (Ayurveda). Warna pada beras merupakan ciri khusus yang diturunkan.
Masyarakat Indonesia yang mengonsumsi beras merah masih terbilang sedikit. Umumnya, yang dikonsumsi varitas lokal, seperti Jembar Beureum, Cere Beurem dari Jawa Barat, Lembah Pasaman dari Sumatera Barat, beras merah Gunung Sari dari Bali, ketan merah Mandoti dari Sulawesi Selatan. Beras-beras berwarna biasanya dikonsumsi pada pesta perayaan dan digunakan sebagai pewarna alami untuk industri pangan berupa kue-kue, bubur, biskuit, roti, mi, es krim, minuman fermentasi, dan lain-lain.
Antosianin termasuk komponen flavonoid, yaitu turunan polifenol pada tumbuhan yang mempunyai kemampuan antioksidan, antikanker, dan mencegah penyakit jantung koroner dengan cara mencegah penyempitan pembuluh arteri. Dalam jumlah sedikit saja, antosianin ternyata sudah cukup efektif mencegah produksi lemak jahat LDL (Low Density Lipoprotein) dan menjaga serta memperbaiki penglihatan (mata).
Selain mengandung antosianin, beras merah dan hitam juga kaya akan kandungan asam folat. Asam folat termasuk vitamin B yang larut dalam air. Asam folat berfungsi membantu produksi sel-sel darah, penyembuhan luka, pembentukan otot dan setiap proses yang memerlukan pembelahan sel.
Sebagai unsur penting dalam pembelahan sel, asam folat sangat diperlukan pada tiga bulan pertama kehamilan dan usia pertumbuhan. Makanan kaya asam folat dan suplemen asam folat yang dikonsumsi sebelum dan selama tiga bulan pertama kehamilan telah terbukti secara nyata dapat mengurangi risiko terjadinya cacat bawaan pada bayi baru lahir, termasuk spina bifida (sumbing tulang belakang) dan bibir sumbing.
Asam folat mempunyai kemampuan menurunkan tingkat homosistein plasma yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyakit jantung. Studi epidemik menunjukkan bahwa suplementasi asam folat secara signifikan tidak hanya menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung tetapi juga penyakit hematological, kelainan saraf dan kejiwaan yang diakibatkan oleh adanya lesi pada otak, dan kanker kolon serta kanker payudara.
Sifat asam folat yang protektif terhadap kejadian penyakit degeneratif berkaitan dengan aktivitas senyawa tersebut sebagai antioksidan.(SA)