Selama ini cokelat mempunyai reputasi yang tidak baik karena dituduh bisa membuat kita gemuk, merusak gigi, menimbulkan jerawat, dan tidak mengandung nutrisi kecuali gula dan lemak. Padahal, cokelat justru bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.
Sehatalami.co ~ Ada penelitian yang menemukan bahwa cokelat bersifat antidepresan dan afrodisiak. Dua penelitian yang dilakukan oleh instansi yang berbeda yaitu Pennsylvania School of Medicine dan US Naval Academy menyatakan bahwa mengemil cokelat tidak menyebabkan jerawat. Kemudian juga terbukti bahwa jerawat tak ada hubungannya dengan pola makan.
Cokelat juga tidak menyebabkan kerusakan gigi, bahkan telah diketahui bahwa cocoa butter dalam cokelat justru melindungi gigi dari pembentukan plak gigi. Justru kadar gula yang tinggi yang ditambahkan ketika diproses di pabrik itulah yang merusak gigi.
Cocoa butter memang mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol ‘jahat’ LDL, dan kadar kolesterol LDL dapat menyebabkan penyakit jantung. Namun penelitian yang dilakukan di University of California menemukan bahwa cokelat mengandung kadar tinggi zat kimia fenolik yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, seperti juga teh dan kopi yang juga kaya fenolik.
Jadi, bagaimana fenolik bisa mencegah penyakit jantung?
Kenyataannya fenolik mencegah sejenis lemak yang ada dalam aliran darah teroksidasi dan menyumbat pembuluh arteri. Menurut Andrew Waterhaouse ketua peneliti dari University of California, “Kini telah diketahui bahwa aterosklerosis atau pembentukan plak di dalam arteri disebabkan oleh teroksidasinya kolesterol LDL. Terbentuknya plak akan menyumbat arteri yang menimbulkan serangan jantung.”
Sementara itu menurut Waterhouse, flavonoid yang sangat banyak terkandung dalam cokelat bersifat sebagai antioksidan kuat, namun belum terbukti mampu mengurangi risiko penyakit. Meskipun begitu, banyak studi yang telah membuktikan bahwa flavonoid tidak saja merupakan antioksidan kuat, tetapi juga mampu melindungi jantung.
Flavonoid di dalam cokelat terdiri dari flavonol dan prosianidin. Kedua senyawa ini termasuk dalam “famili” flavonoid bersama-sama resveratrol, dan ditemukan juga dalam teh hijau dan jus buah anggur. Ketika kita mengemil cokelat dan minum kakao, maka kadar antioksidan dalam darah meningkat.
Peningkatan antioksidan tersebut membantu menghindarkan kerusakan jantung dan pembuluh darah, selain itu melindungi DNA dari kerusakan yang menyulut munculnya kanker. Manfaat lainnya, flavonol dan prosianidin dalam cokelat mampu meningkatkan fungsi aliran darah dan membantu menghambat peradangan.
Kandungan flavonoid dalam cokelat bervariasi tergantung pada kadar kakao. Makin tnggi kadar kakao (makin pekat) berarti makin tinggi pula kandungan flavonoidnya.(SA)