Sehatalami.co ~ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan mulai tertarik untuk menganalisa manfaat berbagai pengobatan tradisional yang dipraktikkan di banyak negara di dunia. Untuk itu, WHO pun membangun pusat riset pengobatan tradisional yang pertama di India.
Dikutip dari situs resmi WHO, Rabu (20/4/2022), disebutkan bahwa WHO Global Centre for Traditional Medicine (GCTM) didirikan atas latar belakang bahwa hampir 80 persen populasi dunia masih menggunakan pengobatan tradisional.
Tetapi, pada saat bersamaan, belum ada lembaga atau badan terpercaya yang benar-benar memperhatikan manfaat terapi tersebut.
“Pengobatan tradisional biasanya menghadapi tantangan regulasi karena kurang data dan bukti yang sistematis, minim dana riset, serta tidak ada sistem yang mengawasi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari situs resmi WHO, Rabu (20/4/2022).
“Pusat riset ini akan bekerja dalam lima area utama yaitu: 1. Kepemimpinan dan kemitraan, 2. Pengumpulan bukti dan pembelajaran, 3. Data dan analisa, 4. Keberlanjutan dan kesetaraan, serta 5. Inovasi dan teknologi,” lanjutnya.
Sampai saat ini, 170 dari 194 negara anggota WHO dilaporkan menggunakan pengobatan tradisional. Pemerintah para negara tersebut meminta dukungan WHO untuk mengumpulkan data yang dapat diandalkan tentang praktik dan produk obat tradisionalnya.
“Obat tradisional telah menjadi sumber daya integral untuk kesehatan selama berabad-abad di masyarakat. Obat tradisional tetap jadi andalan bagi beberapa orang bukan hanya karena masalah akses kesehatan konvensional, tapi juga karena ada kepercayaan pada ilmu, praktik, dan sumber dayanya,” jelas Tedros. (SA)