Menaikkan suhu tubuh: durian memiliki efek memanaskan tubuh jika dimakan bersama parasetamol. Tidak ditemukan efek beracun.
Antibakteri & menyembuhkan luka: gel polisakarida yang diekstrak dari sekam kulit biji buah durian ternyata berefek menyembuhkan luka, selain itu dapat melawan bakteri S. aurens dan E. coli sehingga penyembuhan luka terjadi lebih cepat.
Antioksidan: bioaktivitas dan polifenol yang tinggi pada durian merupakan sumber antioksidan dan nutrisi.
Keracunan: hati-hati, jangan menyantap durian bersama-sama dengan minum minuman beralkohol, karena Anda akan keracunan. Ini disebabkan kandungan ALDH (aldehyde dehydrogenase) dalam buah durian yang bereaksi dengan alkohol. Tapi tidak disebutkan bentuk keracunannya.
Durian sebagai afrodisiak
Durian juga berperan sebagai afrodisiak dalam ilmu pengobatan Cina. Durian termasuk dalam makanan ‘panas’ (memiliki energi yang) yang meningkatkan gairah seksual. Buktinya, setelah menyantap durian, tubuh kita akan berkeringat dan merasa panas.
Hal ini disebabkan, 15 menit setelah durian dibuka, kandungan gula di dalam daging durian akan berproses menjadi alkohol. Karena itu, dinasehatkan, agar durian segera disantap begitu telah dibuka kulitnya.
Di Asia Tenggara – asal buah durian – durian dipercaya sebagai perangsang seks (aphrodisiac). Kulit buah yang dibakar dan diambil abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan meningkatkan fungsi seksual.
Seorang filosof dari Swedia, Herman Vetterling, percaya tentang erotic properties ini. Sedangkan Madhur Jaffrey, penulis buku memasak asal India dan presenter masakan India di televisi BBC yang tinggal di Inggris (bukunya antara lain Quick and Easy Indian Cooking dan World Vegetarian) mengatakan bahwa durian memang bersifat afrodisiak, dengan bukti adanya pepatah “when the durian comes in, the saris go up” yang mirip dengan pepatah di Indonesia terutama Jawa “durian jatuh sarung naik”.
Meskipun kepercayaan ini belum terbukti secara ilmiah, namun menurut aphrodisiology.com, aroma durian bersifat afrodisiak karena mengandung copulins yaitu sejenis hormon yang mirip dengan hormon wanita (human pheromones) yang diproduksi di vagina. Reaksi tipikal dari copulins adalah membangkitkan gairah seksual pada pria. (bersambung).
Manfaat sebagai obat tradisional
Anda tentu tidak menyangka bahwa durian juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Akarnya direbus sebagai obat demam, daunnya dicampur dengan jeringau/dlingo (Acorus calamus) – yang akarnya merupakan bahan obat – untuk menyembuhkan cantengan (infeksi kuku), rebusan daunnya juga digunakan untuk kompres kepala jika sedang demam.
Kulit buah maupun daunnya direbus juga bisa digunakan untuk obat ruam kulit (kurap) dan sembelit (sulit BAB). Di Cina, rebusan daun dan akar durian direbus untuk meredakan demam dan mengeluarkan dahak. Sedangkan kulit durian segar bisa untuk mengusir nyamuk (repellent) dengan meletakkannya di sudut ruangan. (SA)