Selain itu, pencernaan makanan yang tidak berlangsung sempurna akibat kekurangan enzim juga dapat menimbulkan kondisi leukositosis, yaitu meningkatnya produksi sel-sel darah putih satu jam setelah makan. Munculnya sel-sel darah putih ini bisa dikatakan sebagai respon stres. Artinya, makanan tersebut diidentifikasi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai benda asing, zat yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit, atau trauma.
Beda enzim pada makanan mentah dan makanan dimasak
Namun berdasarkan penelitian, meningkatnya produksi sel-sel darah putih sesudah makan ini hanya terjadi jika yang dimakan adalah jenis makanan yang telah dimasak, diproses, ditambah bahan kimia, dan lainnya, sehingga enzimnya mengalami kerusakan. Sedangkan makanan yang mentah dan masih banyak mengandung enzim, tidak menimbulkan reaksi semacam itu di dalam darah. Jadi semakin banyak kita mengkonsumsi makanan mentah akan semakin baik.
Cara masak untuk menjaga enzim tidak hilang
pada Ketika memasak sayuran, jika ingin mempertahankan enzimnya, usahakan untuk merebusnya sebentar saja. Makanlah sesedikit mungkin makanan yang dimasak atau diproses hingga rusak enzimnya. Makanan yang digoreng, dipasteurisasi, dibakar, dikeringkan dan diolah berlebihan biasanya sulit dicerna tubuh.
Semakin sedikit kita menggunakan enzim yang diproduksi tubuh untuk mencerna makanan, semakin banyak proses yang bisa dijalankan oleh enzim metabolik dalam tubuh kita. Karena segala kegiatan yang kita jalankan seperti berpikir, bernapas, berjalan, melihat, dll pun melibatkan kerja enzim.
Tapi mereka yang berada pada kondisi yang hanya dapat mengkonsumsi makanan yang diproses saja, suplemen enzim dapat menggantikan enzim alami yang rusak akibat proses pemanasan makanan. (SA)