Sudah sejak lama serat diakui kalangan kesehatan dapat menurunkan risiko berbagai kondisi termasuk jantung, diabetes, divertikulitis (sejenis infeksi pada usus besar), dan sembelit. Dari mana diperoleh dan berapa takaran pas untuk mencukupi kebutuhannya?
Sehatalami.co ~ Rata-rata orang Indonesia hanya mengonsumsi sekitar 12 gram serat saja per hari. Artinya hanya separuh dari jumlah yang dianjurkan, yaitu 25-30 gram serat per hari dari makanan, (bukan suplemen). Padahal, pola makan kurang serat sering dikaitkan dengan berbagai penyakit termasuk kanker usus besar, penyakit jantung koroner, dan diabetes.
Serat merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Namun tidak semua serat sama. Jenis serat dibedakan sebagai serat yang larut dalam air dan serat yang tidak larut dalam air.
Serat larut air membentuk gel dalam saluran usus, sedangkan serat tidak larut air melalui saluran usus tanpa berubah bentuk (utuh). Tanaman pangan biasanya mengandung campuran kedua jenis serat tersebut. Bagaimana serat menjaga kesehatan tubuh kita? Apa saja sumber serat makanan yang baik? Mari kita lihat faktanya.
Manfaat Sehat Makan Serat
Sudah sejak lama serat diakui kalangan kesehatan dapat menurunkan risiko berbagai kondisi termasuk jantung, diabetes, divertikulitis (sejenis infeksi pada usus besar), dan sembelit.
1. Serat dan Penyakit Jantung
Penyempitan pembuluh darah arteri adalah salah satu penyebab penyakit jantung koroner. Penyakit ini ditandai oleh penumpukan plak (yang antara lain berisi kolesterol) dalam dinding pembuluh darah arteri. Penelitian di Harvard sudah membuktikan pola makan tinggi serat dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner sampai 40%, dibandingkan pola makan rendah serat.
Pola makan rendah serat juga terkait dengan sindrom metabolisme, faktor-faktor yang berpeluang meningkatkan penyakit jantung dan diabetes seperti hipertensi, kadar insulin tinggi, kegemukan (terutama daerah perut), kadar trigliserid tinggi, kadar LDL tinggi dan kadar HDL rendah. (bersambung).