2. Serat dan diabetes tipe 2
Diabetes terjadi saat tubuh tidak bisa lagi menghasilkan cukup insulin (hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk menstabilkan kadar gula darah), atau tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Serat makanan membantu memperlambat penyerapan gula dari usus kecil ke dalam darah dan menurunkan produksi insulin berlebihan.
3. Serat dan obesitas
Semakin banyak kalori yang kita makan setiap hari, lebih banyak serat lagi yang kita butuhkan. Sementara pola makan orang sekarang cenderung tinggi kalori tetapi sangat kurang serat. Penelitian terbaru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan angka obesitas naik dua kali lipat (dari 10% menjadi 20%) dalam 10 tahun terakhir.
Dalam banyak kasus, orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas memperlihatkan jumlah penurunan lemak yang signifikan dengan hanya meningkatkan porsi serat dalam pola makan sehari-hari. Makanan tinggi serat juga memenuhi lambung dan menyebabkan rasa kenyang, terutama makanan yang mengandung serat larut air.
Selain itu serat juga rendah lemak. Ekstra waktu yang diperlukan untuk mengunyah makanan tinggi serat juga turut mengontribusi rasa puas. Akibatnya, orang yang menjalankan pola makan tinggi serat cenderung makan lebih sedikit dan mengonsumsi kalori lebih sedikit. (bersambung).